Bagikan:

PKL: Revolusi Mental Sudah Dibuktikan Jokowi

Sekitar 50 orang berkaos

BERITA

Senin, 16 Jun 2014 14:09 WIB

PKL: Revolusi Mental Sudah Dibuktikan Jokowi

PKL, Revolusi Mental, Jokowi

KBR, Surakarta – Sekitar 50 orang berkaos “Jokowi Presiden” menggelar aksi dukungan pada pasangan capres nomor 2, Jokowi-Jusuf Kalla di depan kompleks cagar budaya Benteng Vasternberg, Surakarta, Jawa Tengah.

Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Komunitas Pedagang Kaki Lima atau PKL Kota Surakarta mendukung Jokowi menjadi Presiden”.

Juru bicara aksi tersebut, Joko Sugiharto menyatakan, Capres Jokowi dan para PKL memiliki hubungan kedekatan. Menurut Joko, Capres Jokowi saat menjadi Wali Kota Surakarta memiliki prestasi merelokasi ribuan PKL tanpa ada unsur kekerasan.

“Jokowi itu berangkat dan berasal dari masyarakat kecil, bukan anak pejabat. Jokowi sudah berprestasi dan berpengalaman dan terbukti. JJokowi mampu menata ribuan PKL di Kota Surakarta saat menjabat Wali Kota,” ujar Joko Sugiharto kepada Portalkbr, Senin (16/6).

Menurut Joko, sikap Jokowi yang mengedepankan dialog membuat PKL memahami tindakannya yang dilakukan salah.

“Kami dari PKL yang dulu tidak tahu kawasan larangan berjualan, berpikiran berdagang semau gue, hanya mengenal kata penggusuran. Sejak Jokowi menjabat Wal Kota dan merelokasi kami ke pasar tradisional secara manusiawi, kami kini paham hukum, hak dan kewajiban kami sebagai warga negara. Itu revolusi mental yang sudah dibuktikan Jokowi,” tambah Joko Sugiharto.

Selain berorasi, sejumah peserta dari komunitas PKL tersebut juga membagikan selebaran bergambar Pasangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla kepada ratusan warga yang melintas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Aksi tersebut diikuti perwakilan dari 15 paguyuban PKL di Kota Surakarta.

Editor: Anto Sidharta

Baca juga:


Jokowi: Revolusi Mental Manusia Indonesia!




Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending