Bagikan:

Pengamat: Pasca Debat, Elektabilitas Jokowi-JK Naik

Debat capres dan cawapres semalam dinilai mampu menggoyang tingkat keterpilihan atau elektabilitas kedua pasangan.

BERITA

Selasa, 10 Jun 2014 10:09 WIB

Pengamat: Pasca Debat, Elektabilitas Jokowi-JK Naik

Debat capres, elektabilitas, LSI

KBR, Jakarta - Debat capres dan cawapres semalam dinilai mampu menggoyang tingkat keterpilihan atau elektabilitas kedua pasangan. Sebelumnya di sejumlah lembaga survei, perbedaan elektabilitas Prabowo dan Jokowi berkisar antara delapan persen. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Dody Ambardi menilai, dalam debat semalam pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mampu meyakinkan masyarakat akan misi dan visi mereka jika terpilih menjadi presiden. Sementara pesaingnya, Prabowo-Hatta hanya beretorika dan tidak menjawab persoalan di masyarakat.

"Nah, sampai pada deteksi kita dua minggu lalu, ternyata cara itu bisa mendekat sekitar 8 sampai 10 persen. Pada titik itu apakah akan melebar, sejajar atau malah menyempit. Salah satu faktor yang akan menentukan itu adalah debat yang kemarin itu, dimana Jokowi terlihat fokus dan menjawab pertanyaan lebih siap dengan cukup operasional kalau nanti terpilih. Tapi semalam gambarnya terbalik, Jadi yang semula kita duga visioner tapi malah tampilnya itu normatif," terang Dody saat berbincang dalam program Sarapan Pagi KBR, Selasa (10/6)

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Dody Ambardi menyarankan dalam debat capres selanjutnya, kedua pasangan harus memaparkan misi dan visi secara lebih kongkret. Sehingga masyarakat bisa menilai calon presiden dengan lebih mudah.

Semalam, kedua pasang capres-cawapres, Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta menjalani debat kandidat pertama dalam masa kampanye Pilpres ini. Tema yang diperdebatkan dari masing-masing pasangan calon tersebut adalah pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih serta kepastian hukum.

Editor: Sutami

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending