KBR, Jayapura - Aparat TNI di Papua menengarai adanya anjuran penulisan penambahan kata “referendum” pada surat suara di sejumlah kabupaten di Papua.
Menurut Panglima Kodam Cenderawasih, Christian Zebua, anjuran ini adalah salah satu jalan untuk mengacaukan atau memboikot pelaksanaan pilpres di Bumi Cenderwasih.
“Beredar provokasi boikot pemilu, bahkan ada anjuran di kartu itu ditulis ‘referendum’. Ini masalah kalau didukung oleh rakyat. Banyak bukti kegiatan yang memprovokasi, (namun) masyarakat sudah tidak tergerak untuk melakukan itu. Karena masyarakat sudah semakin mengerti bahwa yang penting meningkatkan kesejahteraan,” ujar Christian Zebua di Jayapura, Kamis (26/6).
Christian Zebua menambahkan, selain provokasi itu, ajakan bokikot pilpres di Papua dilakukan dengan cara penyebaran selebaran boikot pemilu, pesan singkat melalui telepon selular, teror penembakan yang masih terus terjadi di daerah perbatasan Papua dan Papua Nugini serta daerah pegunungan tengah Papua.
Zebua memprediksi gangguan teror penembakan akan terus terjadi di sejumlah pos TNI/Polri menjelang Pilpres 9 Juli mendatang. Gangguan kriminal bersenjata juga diwaspadai di beberapa daerah, diantaranya Kabupaten Yahukimo, Nduga, Intan Jaya, Jayawijaya, Puncak Jaya, Sarmi dan Intan Jaya.
Editor: Anto Sidharta
Pangdam Cenderawasih: Ada Anjuran Kata
Aparat TNI di Papua menengarai adanya anjuran penulisan penambahan kata

BERITA
Kamis, 26 Jun 2014 17:35 WIB


Pangdam Cenderawasih, referendum, Surat Suara
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai