KBR, Jakarta – Bersin ternyata salah satu gejala dari alergi. Alergi terbagi menjadi dua, yaitu alergi pernafasan dan alergi kulit. Alergi pernafasan (rhinitis) bisa disebabkan oleh debu atau serbuk sari tanaman. Alergi bisa juga disebabkan oleh tanaman. Akibatnya tidak hanya bersih, tapi juga ada yang sampai mengeluarkan ingus, dahak hingga menyebabkan demam.
Harso, pendengar KBR, selalu bersin di pagi hari. “Terutama kalau udara sedang kotor.”
Dr Iris Rengganis, konsultan alergi dari RSCM menyarankan penggunaan masker berbahan lembut untuk menghindari alergi yagn disebabkan debu. “Jangan pakai masker media yang seringkali dipakai untuk menghalau debu,” pesannya. Alergi juga dapat dikurangi dengan mengkonsusmsi obat yang mengandung cetirizine, seperti pada insidal. Insidal dapat dikonsumsi setiap malam, selama satu tahun – tentunya tergantung pada reaksi alergi yang terjadi pada tubuh.
Cetirizine atau insidal lebih ringan di konsumsi, karena waktu kerja obat yang lebih panjang dan tidak menyebabkan kantuk. Sehingga cukup diminum satu kali sehari. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang, memiliki waktu kerja obat yang singkat dan efek kantuk yang besar. Insidal tidak berdampak berefek negative pada liver maupun ginjal. Asal penggunaan yang sesuai dengan dosis, dan disesuaikan dengan kondisi tubuh (penyakit yang diderita).
Kalau ada bersin alergi secara terus menerus, jangan diabaikan lho. Sebab ini bisa jadi penanda timbulnya penyakit lain seperti sinusitis. Sinusitis muncul akibat peradangan dan sebelum menjalani pengobatan, si pasien juga menjalani tes alergi tertentu.
Kalau gejala alergi sudah muncul, segeralah ke dokter. “Supaya alergi tidak makin parah dan menyebutkan penyakit yang lain.” Salah satu cara praktis yang bisa dilakukaan adalah menghindari debu. “Kemoceng bisa digantikan lap basah, sehingga debu yang terbang berkurang.”
Editor: Citra Dyah Prastuti