Bagikan:

LSI: 40 Persen Pemilih Masih Rahasiakan Pilihannya

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan dua capres-cawapres masih bisa merangkul pemilih mengambang atau belum menentukan pilihan sampai 10 persen. Ini kalau diasumsikan dengan penghitungan sekira 30 persen angka golongan putih pada tiap pemilihan um

BERITA

Kamis, 05 Jun 2014 08:35 WIB

LSI: 40 Persen Pemilih Masih Rahasiakan Pilihannya

jokowi, presiden

KBR, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan dua capres-cawapres masih bisa merangkul pemilih mengambang atau belum menentukan pilihan sampai 10 persen. Ini kalau diasumsikan dengan penghitungan sekira 30 persen angka golongan putih pada tiap pemilihan umum kepala daerah. 


LSI mencatat sebanyak 40 persen pemilih belum menentukan pilihan calon presidennya pada pemilu 9 Juli mendatang. Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan, kebanyakan dari meraka masih merahasiakan dan tidak menjawab saat diwawancara. Kata dia, rentang usia pemilih yang belum menentukan pilihannya itu bervariasi.


"Kalau yang untuk 40 persen rata-rata yang biasanya, untuk konteks sekarang ini ya, rata-rata belum menentukan pilihan. Mereka yang tidak mau menjawab pilihan itu, atau bisa dibilang rahasia, belum jawab, belum tahu, atau belum memutuskan,” kata Rully di Sarapan Pagi KBR, Kamis (5/6).


“Ini kalau di konteks survei masih itu, jadi mereka yang belum menentukan pilihannya. Biasanya pemilih-pemilih last minute," tambahnya. 


Rully Akbar mengatakan, kedua pasangan capres-cawapres masih memiliki peluang sama besar untuk merebut hati pemilih yang belum menentukan pilihannya. Hal ini tergantung dengan strategi masing-masing dalam merebut simpati dari masa mengambang tersebut. 


Dalam hasil sigi yang dirilis LSI Jumat pekan lalu, publik yang mendukung pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kala mencapai 35,42 persen dan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mencapai 22,75 persen.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending