Bagikan:

Lokasi

Kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 yang tidak pada tempatnya kerap membuat kesal Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Ini menyusul masih adanya kampanye terselubung yang terjadi di lokasi pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free

BERITA

Selasa, 10 Jun 2014 11:16 WIB

Lokasi

Car Free Day, Ajang Kampanye

KBR, Surakarta – Kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 yang tidak pada tempatnya kerap membuat kesal Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Ini menyusul masih adanya kampanye terselubung yang terjadi di lokasi pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day.

Padahal, Pemkot Surakarta kerap menegaskan, ajang Car Free Day dilarang untuk kegiatan bernuansa politik, termasuk kampanye. Pemkot telah memasang berbagai spanduk larangan menggelar aksi maupun atribut bernuansa politis di Car Free Day.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Pemkot Surakarta, Yosca Herman Sudrajat mengatakan, Pemkot sudah berkoordinasi dengan Panwaslu Kota Surakarta untuk menertibkan segala aktifitas bernuansa politik di Car Free Day. Menurut Yosca, Car Fee Day bukan ajang kampanye politik.

“Tugas kami itu memberi informasi, menghimbau, memberitahu, melarang aksi maupun atribut bernuansa politis di Car Free Day. Namun kalau ada yang nekat, penindakan berada di tangan Panwaslu. Dari aparat yang sudah dibentuk untuk menangani masalah itu. Kalau Dishub melakukan penindakan, melarang langsung, itu menyalahi aturan. Kami sudah berkoordinasi dengan Panwaslu,” tutur osca Herman Sudrajat kepada Portalkbr, Selasa (10/6).

Meski Pemkot Surakarta melarang aksi maupun atribut bernuansa kampanye  politik, namun dalam pantauan Portalkbr di lokasi Car Free Day akhir pekan lalu, masih banyak warga yang memakai kaos bertuliskan “Jokowi For President”. Beberapa pekan lalu, petugas juga mencopoti atribut partai politik PKS yang dipasang di becak saat Car Free Day berlangsung.

Editor: Anto Sidharta



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending