Kubu Prabowo Ragukan Efektifitas Kampanye di Media Sosial

KBR, Jakarta - Tim pemenangan pasangan calon Presiden Prabowo-Hatta menyatakan penggunaan sarana media sosial hanya untuk menanggapi informasi negatif yang beredar di media sosial.(Baca: Bawaslu Tidak Berdaya Awasi Kampanye Hitam di Media Sosial) Ini diungkapkan Anggota tim sukses Prabowo-Hatta, Drajad Wibowo menanggapi hasil kajian yang dilakukan Politica Wave atas perbincangan politik di media sosial. Hasil kajian menunjukkan, perbincangan tentang Capres Jokowi sangat dominan.

Anggota Timses Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo mengklaim kampanye lewat media sosial kurang efektif.

"Kampanye untuk memenangkan suara itu memang pernah kita bahas. Saya termasuk yang mengatakan itu tidak efektif. Tapi memang di dalam cyber world ini banyak sekali kampanye negatif tentang Prabowo Hatta. Naa itulah yang harus kita counter. Memang yang kita sepakati bersama adalah kita akan mengcounter negatif campaigne dan black campaigne yang muncul di media sosial. Buat kita itung itungan elektabilitas efeknya itu sangat rendah. Hanya di dalam pembentukan opini dan pearl of flow nya ke mainstreem media itu yang harus kita cegah. Karena kalau tidak dicounter itu nanti dianggap sebagai sebuah pembenaran," kata Drajad dalam Sarapan Pagi KBR.

Lembaga Politica Wave mencatat calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo masih mengungguli pesaingnya Prabowo Subianto dalam perbincangan di media sosial pada debat capres Minggu lalu.

#TegasPilih2 bahkan berhasil menjadi trending topic dunia peringkat pertama. Perbincangan tersebut melibatkan 78.296 percakapan. Sementara hastag dukungan Prabowo yang berhasil menjadi trending topic dunia adalah #IndonesiaAman, 20.553 percakapan dan #No1_PrabowoHatta sebanyak 19.898 kicauan.


Editor: Sutami