Bagikan:

Komnas HAM : Pernyataan Wiranto Tidak Berdampak Penyelesaian HAM 1998

KBR, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) belum berencana memanggil capres Prabowo Subiyanto, menyusul pengakuan bekas Panglima ABRI Wiranto soal pelanggaran HAM 97-98.

BERITA

Kamis, 19 Jun 2014 22:26 WIB

Author

Yudi Rahman

Komnas HAM : Pernyataan Wiranto Tidak Berdampak Penyelesaian HAM 1998

wiranto, prabowo, HAM, 98

KBR, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) belum berencana memanggil capres Prabowo Subiyanto, menyusul pengakuan bekas Panglima ABRI Wiranto soal pelanggaran HAM 97-98. (Baca: Prabowo-Hatta Laporkan Wiranto Soal Kampanye Hitam)

Ketua Komnas HAM Siti Noor Laela mengatakan,  informasi yang diberikan Wiranto bukan merupakan hal baru. Menurut dia, yang diperlukan saat ini komitmen bersama dari calon presiden untuk menegakkan HAM dan menyelesaikan persoalan HAM yang terjadi di tahun 1998.

"Kalau Komnas HAM, terkait pelanggaran HAM berat sudah selesai. Kalau terkait dengan pernyataan Pak Wiranto memberikan informasi, siapa pun seperti pak Kivlan Zein itu sebenarnya kita lebih memikirkan hak keluarga korban untuk mengetahui informasi sebenarnya. Belum, belum penting, belum dianggap penting," ungkap Ketua Komnas HAM Siti Noor Laela ketika dihubungi KBR (19/6).

Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila juga mendorong agar calon presiden berani melakukan rekonsiliasi nasional dalam pelanggaran HAM yang selama ini terjadi di Indonesia.

Sebelumnya, bekas Panglima ABRI Wiranto menuding calon Presiden Prabowo Subianto sebagai inisiator penculikan aktivis di tahun 1997-1998. Dalam jumpa pers tersebut, Wiranto juga menuding Prabowo sebagai anggota TNI yang dipecat tidak hormat karena melakukan pelanggaran hukum seperti penculikan aktivis. (Baca juga: Ini Transkip Lengkap Pembelaan Wiranto Disebut Perintahkan Prabowo Menculik)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending