Bagikan:

Koalisi Pendidikan : Capres Hanya Jualan Program Populis

KBR, Jakarta - Koalisi Pendidikan mengkritik dua calon presiden Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla, yang dinilai tidak memiliki visi dan solusi yang jelas terkait persoalan pendidikan.

BERITA

Sabtu, 28 Jun 2014 20:53 WIB

Author

Ninik

Koalisi Pendidikan : Capres Hanya Jualan Program Populis

koalisi pendidikan, capres, program pendidikan

KBR, Jakarta - Koalisi Pendidikan mengkritik dua calon presiden Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla, yang dinilai tidak memiliki visi dan solusi yang jelas terkait persoalan pendidikan.

Anggota Koalisi Bambang Wisudo mengatakan, kedua capres hanya menawarkan program populis untuk kepentingan menarik massa. Menurutnya, banyak program bombastis yang sulit dilaksanakan karena persoalan ketersediaan anggaran. Sementara  akar permasalahan dan strategi solutifnya tidak dikemukakan secara detail.

"Itu lebih program-program yang populis. Saya kira kalau soal program wajar 12 tahun, gratis, itu di tingkat bupati, walkot, semua kampanyenya kayak gitu, tapi kan nggak mendalam, Karena kenyataannya bahwa di beberapa kabupaten di wilayah Indonesia itu wajib belajar 9 tahun aja, belum tuntas. Kalau mau dituntaskan 12 tahun, itu berarti butuh biaya dan sumber daya yang begitu besar," kata Bambang Wisudo, (28/6).

Anggota Koalisi Pendidikan Bambang Wisudo menyarankan para capres mengukur potensi realisasi program dengan anggaran yang ada. Karena anggaran pendidikan 20 persen untuk pendidikan seharusnya tidak mencakup gaji guru.

Menurutnya, dengan komposisi anggaran semacam itu, kebutuhan perbaikan kualitas pendidikan tidak tercukupi. Bambang juga meminta agar sosok menteri pendidikan mendatang benar-benar dipilih figur yang mumpuni bukan berdasarkan bagi-bagi kursi.

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending