KBR, Jakarta - Koalisi Pendidikan mengkritik dua calon presiden Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla, yang dinilai tidak memiliki visi dan solusi yang jelas terkait persoalan pendidikan.
Anggota Koalisi Bambang Wisudo mengatakan, kedua capres hanya menawarkan program populis untuk kepentingan menarik massa. Menurutnya, banyak program bombastis yang sulit dilaksanakan karena persoalan ketersediaan anggaran. Sementara akar permasalahan dan strategi solutifnya tidak dikemukakan secara detail.
"Itu lebih program-program yang populis. Saya kira kalau soal program wajar 12 tahun, gratis, itu di tingkat bupati, walkot, semua kampanyenya kayak gitu, tapi kan nggak mendalam, Karena kenyataannya bahwa di beberapa kabupaten di wilayah Indonesia itu wajib belajar 9 tahun aja, belum tuntas. Kalau mau dituntaskan 12 tahun, itu berarti butuh biaya dan sumber daya yang begitu besar," kata Bambang Wisudo, (28/6).
Anggota Koalisi Pendidikan Bambang Wisudo menyarankan para capres mengukur potensi realisasi program dengan anggaran yang ada. Karena anggaran pendidikan 20 persen untuk pendidikan seharusnya tidak mencakup gaji guru.
Menurutnya, dengan komposisi anggaran semacam itu, kebutuhan perbaikan kualitas pendidikan tidak tercukupi. Bambang juga meminta agar sosok menteri pendidikan mendatang benar-benar dipilih figur yang mumpuni bukan berdasarkan bagi-bagi kursi.
Editor: Nanda Hidayat
Koalisi Pendidikan : Capres Hanya Jualan Program Populis
KBR, Jakarta - Koalisi Pendidikan mengkritik dua calon presiden Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla, yang dinilai tidak memiliki visi dan solusi yang jelas terkait persoalan pendidikan.

BERITA
Sabtu, 28 Jun 2014 20:53 WIB


koalisi pendidikan, capres, program pendidikan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai