KBR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal menaikkan tarif tiket kereta api ekonomi jarak jauh dan sedang sekitar 100 persen mulai 1 September.
Juru bicara PT KAI Daerah Operasi I Agus Komarudin mengatakan, perubahan tarif ini akibat pemangkasan anggaran public service obligation (PSO) angkutan KA pada APBN Perubahan. Ia meyakini kenaikan tersebut tidak akan membebani masyarakat.
JA Barata, Juru bicara Kementerian Perhubungan sepakat dengan hal itu. Ia mengatakan dalam menaikkan tarif, ada pertimbangan-pertimbangan yang berkaitan dengan kondisi masyarakat seperti kemampuan membayar.
Berikut wawancara lengkapnya dalam Program Sarapan Pagi KBR (25/6)
Apakah semuanya kena pangkas? Beda tipis antara menaikan tarif dengan pemangkasan subsidi.
“Pertama harus diklarifikasi dulu yang menetapkan tarif ekonomi itu adalah Menteri Perhubungan, bukan PT KAI. Untuk yang berkaitan dengan itu bahwa adanya pemangkasan di anggaran untuk subsidi atau segala macam serahkanlah kepada pemerintah. Pemerintah yang akan mengolah secara optimal nantinya yang menentukan, biarkan pemerintah berikhtiar dulu. Artinya pemerintah yang menetapkan jadi yakinlah pada pemerintah akan berupaya sedemikian rupa untuk kepentingan mana yang harus dinaikkan mana yang tidak. Karena memang tarif kereta ekonomi sudah lama tidak naik. Bukan berarti PT KAI untuk yang non ekonomi menetapkan tarifnya, untuk yang ekonomi biarkan pada pemerintah.”
PT KAI bilang akan naik September tapi Kemenhub bilang jangan dulu dinaikan. Sebenarnya perbincangan dengan PT KAI selama ini seperti apa?
“Kan di aturan Undang-undang sudah jelas yang menetapkan tarif pemerintah, bukan PT KAI. Mereka berpikir bahwa adanya PSO yang berkurang konsekuensinya membebani operasional. Tapi terus terang saja bahwa untuk kenaikan kelas ekonomi ini ditetapkan pemerintah dan belum memutuskan itu.”
PT KAI mengatakan kalau sampai subsidi dikurangi maka tanggungan PT KAI akan semakin besar. Bagaimana?
“Banyak hal yang bisa dilakukan dalam kaitan efisiensi yang mungkin bisa dilakukan untuk itu supaya beban PSO tidak berkurang.”
Kapan komunikasi selanjutnya akan dilakukan?
“Tentu berlanjut setelah ini ya. Insyaallah dalam waktu dekat ini sudah ada pembicaraan yang lebih baik. “
Apa opsi yang akan dibahas?
“Kalaupun ada penaikan tentu kita juga memikirkan bahwa tidak terlalu besar.“
Tapi opsi lain adalah tetap tidak naik?
“Kelihatannya sampai saat ini karena tarif ekonomi juga sekian lama tidak pernah naik sebelumnya ya mungkin ada penyesuaian.”
YLKI mengusulkan agar mengubah sistem kebijakan subsidinya. Apakah itu dimungkinkan?
“Tentu berbagai pembicaraan menjadi masukan seperti dari YLKI, menjadi bagian dari pembahasan kita untuk menetapkan ke depan.”
(Baca juga: YLKI: Alokasi Subsidi untuk Infrastruktur, Bukan Tarif)
Kalau kemudian naik, berapa lama sosialisasinya?
“Pasti ada waktu sosialisasi yang cukup nanti. Sosialisasi mekanismenya lebih mudah.”
Anda akan bertemu dengan PT KAI kapan?
“Jadi dari pihak Dirjen Perkeretaapian akan bicara dengan PT KAI.”
Sebetulnya apa komponen-komponen yang selama ini ditanggung oleh negara di tiket ekonomi?
“Artinya di pertimbangan itu tidak semata-mata matematis ekonomi yang dikemukakan. Itu juga ada pertimbangan kemampuan dari masyarakat juga harus kita lihat. Ada pertimbangan-pertimbangan yang berkaitan dengan kondisi masyarakat, kemampuan membayar, dan segala macam.”
(Baca juga: Tarif KA Ekonomi Naik, Penumpang Diperkirakan Tidak Turun)
Kemenhub: Kenaikan Tarif KA Tidak Akan Bebani Masyarakat
Dalam menaikkan tarif, ada pertimbangan-pertimbangan yang berkaitan dengan kondisi masyarakat seperti kemampuan membayar.

BERITA
Jumat, 27 Jun 2014 10:54 WIB


kereta api, tarif, subsidi, angkutan massal, PT KAI
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai