KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia masih menggali keterangan dari ahli pidana dan bahasa sebelum menetapkan tersangka dalam kampanye hitam yang dimuat Tabloid Obor Rakyat.
Juru Bicara Kepolisian Ronnie F.Sompie mengatakan, keterangan saksi ahli dibutuhkan untuk meyakinkan kepolisian ada tidaknya pelanggaran tindak pidana dalam penerbitan Tabloid Obor Rakyat. Kata Ronnie, dari keterangan saksi ini juga akan mengarah kepada pengenaan pasal pidana yang sesuai.
"Dalam proses melengkapi alat bukti yang dibutuhkan dalam rangka kita mendapatkan bukti permulaan yang cukup. Alat bukti yang paling kuat selain keterangan saksi pihak pelapor yang sudah kita dengar keterangan adalah alat bukti keterangan ahli. Dari Dewan Pers sudah hadir, Sabtu tanggal 28 kemarin. Kemudian ahli bahasa maupun ahli pidana sampai hari Sabtu belum bisa hadir, makanya kita jadwalkan Senin atau Selasa untuk bisa hadir," ungkap Ronnie F.Sompie ketika dihubungi KBR, Minggu (29/6).
Sebelumnya, Darmawan dan Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setiardi Budiono dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh kuasa hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla. Keduanya dinilai sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Jokowi melalui tabloid Obor Rakyat.
Kedua orang tersebut masih berstatus sebagai saksi. Tabloid Obor Rakyat beredar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuan peredaran Tabloid Obor Rakyat merupakan wilayah yang banyak berdiri pondok pesantren.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Kasus Obor Rakyat, Polisi Mintai Keterangan Ahli Pidana dan Bahasa
KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia masih menggali keterangan dari ahli pidana dan bahasa sebelum menetapkan tersangka dalam kampanye hitam yang dimuat Tabloid Obor Rakyat.

BERITA
Senin, 30 Jun 2014 07:43 WIB


obor rakyat, jokowi, prabowo
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai