KBR, Medan - Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo tidak ingin membebani siswa sekolah dasar dengan ilmu pengetahuan. Menurutnya, 80 persen pendidikan anak SD perlu diarahkan pada pembangunan karakter, pembangunan etika, pembangunan budi pekerti dan pembangunan sikap, serta mental.
Dihadapan ratusan guru negeri dan swasta di Medan, Sumatera Utara, Joko Widodo menyebut pendidikan ini sebagai revolusi mental.
Jokowi juga menyatakan pendapatnya kalau Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SD dan SMP sebaiknya ditiadakan. Sementara untuk tingkat SMA, UN tetap dilaksanakan namun tidak dijadikan sebagai penentu kelulusan.
"Ini pendapat saya kalau UN di SD di SMP itu lebih baik tidak ada. Kalau SMA itu tidak dipakai untuk kelulusan tapi untuk pemetaan kualitas pendidikan,” tambah Jokowi. yang disambut riuh tepuk tangan para guru.
Pendidikan, ditegaskan Jokowi, menjadi program paling utama bagi dirinya bila nantinya terpilih sebagai Presiden RI. Karena katanya hampir seluruh negara di dunia yang sebelumnya terpuruk dapat bangkit dan menjadi besar diawali dari pendidikannya.
Editor: Antonius Eko