KBR, Jakarta - Pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta mengklaim siap menghadapi debat capres ketiga yang akan diadakan oleh KPU, Minggu (22/6) besok di Jakarta. Debat besok mengangkat tema tentang Politik Internasional dan Pertahanan Nasional.
Tim Pemenangan pasangan Prabowo-Hatta Tantowi Yahya mengatakan, telah menyiapkan materi khusus soal perbatasan negara dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia untuk debat besok. Namun, ia enggan menjelaskan detail materi yang akan disampaikan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan moderator.
"Apa yang dijadikan jualan apakah masalah kasus-kasus perbatasan atau TKI ? Saya tidak bisa cerita, itu rahasia perusahaan, lihat saja besok. Soal kasus TKI dan masalah perbatasan bakal disiapkan besok? Kalau kita bicara fungsi dari perwakilan kita di luar negeri kan hanya tiga, aspek ekonomi, kesejarahan dan aspek perlindungan kepada warga. Tergantung kecanggihan moderator dalam mengeksplorasi tiga area tersebut," ucap Anggota Tim Pemenangan Calon Presiden Prabowo-Hatta ketika dihubungi KBR, Sabtu (21/6).
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) besok akan menggelar debat capres ketiga dengan tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional. Acara itu akan dimulai sekira pukul 19.30 WIB di salah satu hotel di Jakarta dan disiarkan langsung oleh salah satu tv swasta nasional.
Debat kali ini akan dipimpin Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. Dalam debat ini, KPU juga akan mengundang Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan TNI/Polri serta sejumlah kedutaan besar.
Sementara itu, Calon Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla akan membeberkan misi penguatan diplomasi luar negeri khususnya hukum internasional dan perlindungan WNI pada debat capres ketiga besok malam.
Anggota Tim Pemenangan Calon Presiden Jokowi-Jusuf Kalla, Patrice Rio Capella beralasan, selama ini kedutaan besar Indonesia di luar negeri memiliki kelemahan dari segi diplomasi hukum dan perlindungan WNI. Pasangan Jokowi-JK menganggap perlu ada penguatan fungsi-fungsi duta besar Indonesia di luar negeri.
"Duta besar punya fungsi yang strategis, pak Jokowi ingin memainkan peran itu, para duta besar Indonesia di luar negeri lebih aktif dan kemudian mengembangkan fungsi-fungsinya sehingga ke depan kedutaan besar kita tidak hanya melayani yang bersifat rutin kemudian juga meningkatkan komunikasi kita dengan pihak-pihak asing," kata Patrice Rio Capella
Patrice Rio Capella menambahkan, penguatan TNI/ Polri serta alutsista modern juga akan dipersiapkan sebagai program ketahanan nasional untuk menunjang pertahanan. Namun, modernisasi alutsista tersebut juga harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan TNI/ Polri.
Editor: Pebriansyah Ariefana
