KBR, Jakarta – Dalam pemaparan visi dan misinya di debat capres perdana malam ini di Balai Sarbini, calon presiden Joko Widodo memulai dengan kalimat,”Republik ini adalah milik kita semuanya.”
Menurut Jokowi, harapan rakyat adalah untuk hidup lebih baik dan hidup lebih sejahtera. Dan di situlah peran demokrasi. “Demokrasi adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya.”
Cara yang dibutuhkan untuk menjalankan demokrasi adalah lewat dialog.
“Pak JK sudah banyak menyelesaikan konflik untuk sebuah musyawarah. Penyelesaian Tanah Abang, Waduk Pluit juga diselesaikan dengan cara dialog,” jelas Jokowi sembari menyebut beberapa contoh.
Cara lain yang diperlukan adalah menjamin pemerintahan yang bersih. Dan menurut Jokowi, meng-online-kan berbagai kerja pemerintahan bisa mewujudkan sebuah pemerintahan yang bersih. “Nasional bisa melakukan ini jika Jokowi dan JK diberi amanah untuk memegang pemerintahan ini.”
Yang tak kalah penting, tambah Jokowi, adalah pola rekrutmen yang benar. “Ada seleksi dan promosi terbuka. Bukan karena kedekatan, bukan karena senang tidak senang,” tegasnya.
Setelah itu, Jokowi mempersilakan cawapresnya, Jusuf Kalla untuk melanjutkan pemaparan visi misi.
Jusuf Kalla lebih banyak bicara soal kepastian hukum. “Negara ini adalah negara hukum,” katanya.
Yang penting dalam pelaksanaan hukum adalah suri tauladan dari pemimpin. “Jika ingin warga melaksanakan hak asasi manusia, maka pemimpin itu dulu lah yang harus taat kepada hak asasi manusia.”
Jusuf Kalla juga memandang penting peningkatan rasa kepercayaan masyarakat terhadap institusi publik. “Karena itu institusi hukum harus diperkuat. KPK diperkuat, jangan penyidik hanya 60 orang,” katanya memberi contoh.
Selain KPK, polisi dan kejaksaan juga mesti terus diperkuat dan dipastikan berlaku sinergis antar lembaga.
“Jika itu semua dilakukan, demokrasi dan pemerintahan yang baik akan berjalan. Itulah cita-cita berbangsa. Melaksanakan semua untuk pembangunan.”