KBR, Jakarta – Hasil survei yang dilakukan Indo Barometer menunjukkan kandidat calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul di Jawa. Menurut survei, Jokowi-JK berhasil meraup 55,4 persen dibanding Prabowo Hatta yang hanya 33,8 persen.
Meski pasangan pesaingnya Prabowo-Hatta unggul di Jawa Barat, namun belum mampu mendekati raihan suara Jokowi-JK di Jawa. Direktur Indo Barometer M Qodari mengatakan, ini menjadi penting lantaran pulau Jawa merupakan mayoritas pemilih dalam pilpres mendatang.
“Di wilayah luar Jawa selisih Jokowi-JK dengan Prabowo-Hatta itu tipis banget, cuma 2 persen. Tapi di Jawa Jokowi-JK dengan Prabowo-Hatta itu selisihnya jauh, 22 persen. Kalau pulau pulau di Sumatera Prabowo-Hatta unggul, di Jawa kalah dan selisihnya di Jawa ini 22 persen. Sementara pulau Jawa ini mayoritas dari populasi,” kata M Qodari di Jakarta.
Meski Jokowi JK ungul di Pulau Jawa, namun survei justru mencatat pasangan Prabowo-Hatta unggul di sejumlah wilayah. Diantaranya di Sumatera 45 persen, NusaTenggara 57,5 persen dan Maluku 65 persen. Sedangkan Jokowi-JK unggul di Kalimantan 54,3 persen, Sulawesi 62,2 persen, Bali 45 persen dan Papua 55 persen.
Indo Barometer juga memperkirakan akan ada sejumlah skenario yang akan terjadi pada pilpres 9 Juli mendatang. M Qodari mengatakan, dari tiga peluang itu pasangan Jokowi-JK masih unggul dari Prabowo Hatta. Dalam kemungkinan ketiga tersebut Jokowi JK unggul 56,6 persen dan Prabowo Hatta 43,25 persen.
“Hemat kami ada tiga kemungkinan. Pertama suara yang rahasia belum memutuskan semuanya memilih Jokowi-JK. Kalau ini yang terjadi Jokowi-JK menang. Kemudian yang kedua, suara rahasia belum memutuskan dan semuanya memilih Prabowo-Hatta, maka Prabowo-Hatta menang. Kemudian yang ketiga suara yang rahasia dan belum memutuskan terbagi dua. Kalau ini yang terjadi Jokowi-JK masih menang,” kata Qodari.
Survei Indo Barometer dilakukan sejak 28 Mei hingga 4 Juni di 33 propinsi. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden dengan margin error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner.
Editor: Antonius Eko