KBR, Jakarta - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla berjanji akan menghapus ujian nasional. Tim Jokowi-JK bidang pendidikan Dedy Gumelar mengatakan, UN bakal dihapus karena mencerminkan ketidakadilan. UN menurut Dedy telah memaksa keseragaman dalam evaluasi. Menurutnya, selama kualitas pendidikan belum merata antarwilayah, maka UN dinilai diskriminatif.
Selain itu, keberadaan UN sendiri dinyatakan tidak sah oleh Mahkamah Agung. Namun, pemerintah justru melanggar putusan tersebut dengan tetap melaksanakan UN.
"Selama pendidikan belum berkeadilan, UN dipandang menjadi tidak adil. SMA Jakarta dengan SMA Papua, sarana dan prasarannya berbeda, mutu gurunya berbeda, laboratoriumnya berbeda, aksesnya berbeda, tiba-tiba ujiannya sama, dengan soal yang sama, dan kelulusan anak, selama tiga tahun sekolah, yang menentukan kelulusannya orang lain, namanya BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), hanya dengan empat atau enam mata pelajaran" kata Dedy Gumelar, (28/6).
Dedy Gumelar menambahkan selama ini UN juga sarat dengan praktik kecurangan seperti kebocoran kunci jawaban.(Baca: Soal Ujian Nasional, Prabowo Belum Punya Sikap)
Dalam bidang pendidikan, pasangan Jokowi-JK dalam visi misinya akan tetap mengusung pendidikan karakter. Menurut Dedy Gumelar, etika harus diperkuat dan ditanamkan sejak dini melalui pendidikan. Ia mengkritik budaya pendidikan yang menggerus tradisi lama yang sarat dengan pendidikan moral.
Editor: Sutami
Jika Terpilih Jadi Presiden, Jokowi Janji Hapus UN
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla berjanji akan menghapus ujian nasional.

BERITA
Minggu, 29 Jun 2014 09:12 WIB


Ujian Nasional, Hapus UN, Jokowi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai