KBR, Jakarta - LSM Greenpeace Indonesia menyebut hingga saat ini belum ada calon presiden dan wakil presiden yang memiliki visi dan misi penyelamatan lingkungan.
Juru Kampanye Greenpeace untuk Indonesia Hindun Mulaika mengatakan saat ini kondisi lingkungan di Indonesia sangat buruk. Hal ini diperparah dengan meningkatnya korupsi di beberapa sektor seperti kehutanan, kelautan dan energi.
Untuk itu lembaganya meminta pada calon presiden terpilih untuk berfokus pada penuntasan kasus lingkungan, seperti deforestasi ,pengawasan di sektor kelautan dan energi.
“Kalau lagi-lagi Indonesia mengalami eksploitasi sumber daya alam yang sangat besar itu akan sangat berbahaya. Karena kita tahu eksploitasi sumber daya alam,tidak hanya merusak dan meninggalkan tingkat kerusakan yang sangat besar terhadap lingkungan. Tetapi juga meninggalkan konflik sosial juga di lingkungan setempat,” kata Hindun.
“Jadi harus ada konsep sebuah pembangunan yang rendah karbon dan tidak merusak alam. Seperti kita tahu tuntutan untuk nol deforestasi dari Greenpeace. Kemudian untuk pengembangan energi terbarukan. Ini untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap energi fosil yang besar, contohnya minyak bumi dan batu bara,” tambahnya.
Puluhan aktiivis Greenpeace Indonesia mendatangi KPK, Kamis (5/6). Mereka untuk menyerahkan laporan kekayaan sumber daya alam Indonesia yang rentan terhadap korupsi. Penyerahan ini juga dilakukan bersamaan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Sementara dalam laporannya Greenpeace mencatat luas hutan Indonesia yang tadinya mencapai 132, 5 juta hektar, kini hanya tersisa 94,34 juta hektar pada tahun 2012. Lembaganya berharap di masa yang akan datang praktek korupsi terhadap sumber daya alam tidak ada lagi.
Editor: Antonius Eko