KBR, Jakarta - Lembaga Survei Indo Barometer mencatat elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terus meningkat mendekati pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Direktur Indo Barometer, M Qodari mengatakan, berdasarkan surveinya pasangan Jokowi-JK hanya unggul tiga persen lebih dari pasangan Prabowo-Hatta. Dengan perolehan suara itu, Prabowo-Hatta sebesar 42,6 persen saat ini mendapat persen sementara Jokowi-JK sebesar 46 persen.
"Yang rahasia, belum memutuskan, tidak menjawab sekitar 11, 3 persen. Jadi selisihnya sekitar 3,4 persen. Ini dinamika perbandingan survey pada bulan Mei dan juni, kita lihat pasangan Prabowo-Hatta naik 6,1 persen, Jokowi-JK menurun 3,9 persen dan yang belum memutuskan turun sekitar 2,3 persen," ujar Qodary di Jakarta (29/6).
Direktur Indo Barometer, M Qodari menambahkan, survei ini dilakukan pada 16 hingga 22 Juni 2014 dengan menggunakan metode multi stage random sampling yang melibatkan 1200 responden di 33 provinsi.
Menurut dia, sejumlah faktor yang mempengaruhi peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta yaitu kinerja partai koalisi yang baik dan adanya pengaruh dari dukungan sejumlah Partai Demokrat.
Selain itu, koresponden survei juga banyak yang menilai pasangan Prabowo-Hatta lebih unggul dibandingkan dengan Jokowi-JK dalam ketiga debat capres selama ini.
Sementara itu, Tim Sukses Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Jusuf Kalla meminta relawan pendukung lebih intensif berkampanye menjelang 10 hari Pemilu Presiden. Sebab elektabilitas Jokowi-JK terus turun.
Juru Bicara Jokowi - JK, Anies Baswedan mengakui tidak mempunyai strategi besar karena sisa waktu yang singkat jelang 9 Juli. Meski demikian, dia berharap semua relawan Jokowi-JK turun untuk meningkatkan elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu.
"Temuan survey ini dan temuan survei-survei lain, sebuah panggilan kepada semua relawan Jokowi-JK karena mayoritas yang bekerja adalah orang-orang bekerja suka dan rela. Karena itu jangan rileks, anda boleh suka, boleh rela, tapi jangan rileks. Ini 10 hari ke depan adalah hari kerja intensif. Dan temuan Indo Barometer adalah indikasi jangan pernah merasa nyaman," jelas Anies
Editor: Pebriansyah Ariefana