Bagikan:

Drajad Wibowo: Kampanye di Media Sosial Tidak Efektif

Karena jumlah orang yang aktif di dunia maya tidak banyak.

BERITA

Kamis, 26 Jun 2014 17:48 WIB

Author

Vitri Angreni

Drajad Wibowo: Kampanye di Media Sosial Tidak Efektif

kampanye, pilpres, media sosial, Drajad Wibowo

KBR, Jakarta - Kampanye hitam baik di dunia maya maupun melalui berbagai media lainnya terus berlangsung menjelang pemilu presiden (pilpres). Cara-cara kotor itu menurut para pengamat politik memang bisa efektif berpengaruh terhadap golongan tertentu.

Tapi Timses Prabowo-Hatta, Drajad Wibowo yakin kampanye di media sosial tidak efektif karena jumlah orang yang aktif di dunia maya tidak banyak.

Dalam wawancara dalam Program Sarapan Pagi KBR (25/6), Drajad Wibowo mengatakan meski begitu, timnya tetap menangkal kampanye hitam terhadap Prabowo-Hatta yang beredar di dunia maya agar tidak terlanjur dianggap sebagai sebuah kebenaran.

Berikut wawancara selengkapnya.

Sejauh mana Anda melihat efektivitas dari kampanye dunia maya dan saling serang di dunia maya terhadap elektabilitas masing-masing calon?

“Mungkin sikap pribadi saya dan pilihan pribadi saya sudah menjelaskan bagaimana saya melihat dunia maya. Saya tidak mau ikut medsos, saya tidak punya Twitter dan Facebook. Saya hanya ikut milis email tapi itu sudah dari tahun 90. Menjelang pilpres ini biasanya milis sehari 5-10 sekarang ratusan. Karena saya melihat waktu saya pertama. Kedua saya ini biar bagaimanapun juga basic saya adalah scientist sehingga saya mengutamakan akurasi, kredibilitas, dan objektivitas apapun pilihan politik yang saya ambil. Seandainya yang saya dukung itu salah, saya akan katakan salah. Jadi saya mendengar dari apa yang muncul di medsos itu kebanyakan fake, klaim.”

“Seperti tadi malam saja saya dapat kiriman melalui BBM survei Gallup, saya kaget ini Gallup ini kredibilitasnya tinggi dan yang mengirim ke saya itu sudah ada di TV One. Saya juga akan diwawancara salah satu media online, saya bilang sebentar saya cek dulu kemudian di alinea kedua saya mulai curiga kok ada Obama. Lalu saya cek langsung ke Gallup, ternyata tidak ada sama sekali Indonesia daily tracking. Jadi saya langsung tolak wawancaranya itu, maaf saya tidak temukan sumber aslinya jadi saya tidak yakin dengan kebenaran ini dan langsung saya kasih tahu TV One. Jadi itu menunjukan betapa dunia online itu susah sekali dijaga kredibilitas dan akurasinya.”

Kalau dari tim sukses Prabowo-Hatta seberapa besar menggunakan media sosial untuk kampanye pasangan Anda?

“Kalau kampanye untuk memenangkan suara memang pernah kita bahas termasuk saya mengatakan tidak efektif. Tapi memang di cyber world ini banyak sekali kampanye negatif tentang Prabowo-Hatta itu yang harus di-counter. Memang yang kita sepakati bersama adalah kita akan meng-counter negative campaign dan black campaign yang muncul di media sosial. Karena kita juga menyadari cukup besar teman-teman jurnalis menggunakan media sosial sebagai rujukan di dalam penyampaian berita. Jadi yang kita usahakan adalah mencegah ke ranah berita mainstream.”

“ Tapi juga kita menyadari bahwa masyarakat yang aktif di cyber world itu tidak banyak walaupun ada yang punya followers sampai ratusan ribu segala macam. Jadi buat kita hitungan efek elektabilitas relatif sangat rendah, hanya dalam pembentukan opini. Karena kalau tidak di-counter itu nanti akan dianggap sebuah kebenaran dan ketika disitir mainstream media itu akan lebih susah buat kita untuk meng-counter.”

Apakah ada perkiraan atau antisipasi kalau sampai konflik di dunia virtual ini sampai ke dunia nyata?

“Sejauh ini kita belum melihat ada konflik fisik di dunia nyata kecuali yang terjadi di Yogyakarta. Tapi yang di Yogyakarta itu tampaknya tidak diipicu oleh dunia maya tapi olok-olokan di lapangan. Jadi sejauh ini belum untuk mengatakan panasnya dunia maya ke dunia riil karena konflik yang muncul baru satu dan mudah-mudahan itu yang terakhir.” 

(Baca juga: Yenni Kwok Sudah Laporkan Twit Ratna Sarumpaet)


(Baca juga: Bawaslu Tak Mampu Awasi Kampanye Hitam)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending