Bagikan:

BPBD NTB Siapkan Langkah Mitigasi dan Non Mitigasi Hadapi Kekeringan

Semua sumber daya perangkat yang ada di provinsi maupun kabupaten/kota kita mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan adanya bencana kekeringan.

BERITA

Rabu, 11 Jun 2014 16:12 WIB

Author

Vitri Angreni

BPBD NTB Siapkan Langkah Mitigasi dan Non Mitigasi Hadapi Kekeringan

NTB, El Nino, kekeringan, puso, air baku

KBR, Jakarta - Provinsi NTB telah masuk dalam masa darurat kekeringan sejak awal bulan Juni. Ini dikuatkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi.

Kepala BPBD NTB, Wedha Magma Ardhi, mengatakan sudah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dan non mitigasi untuk menghadapi bencana ini. Salah satunya memastikan ketersediaan air baku dan meminta masyarakat mematuhi pola tanam.

Dalam Program Sarapan Pagi KBR (11/6) Wedha Magma Ardhi menjelaskan lebih lanjut langkah-langkah konkrit yang sudah disiapkan.

Seperti apa persiapan Nusa Tenggara Barat menghadapi El Nino?

“Persiapan kita di NTB menghadapi El Nino adalah pertama kita menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. Jadi ditetapkan dengan SK Gubernur berlaku mulai tanggal 1 Juni sampai 31 Desember 2014. Jadi dengan menetapkan sebagai siaga darurat, kita semua sumber daya perangkat yang ada di provinsi maupun kabupaten/kota kita mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan adanya bencana kekeringan.”

Dana yang diajukan ke pemerintah pusat sebesar Rp 10 miliar, nanti dana ini akan prioritas digunakan untuk apa saja?

“Jadi kita masih mengusulkan ke Jakarta. Sekiranya disetujui intinya dana tersebut kita upayakan untuk kegiatan-kegiatan yang pertama untuk mitigasi, baik kebutuhan mitigasi struktural maupun mitigasi non struktural. Disamping itu juga untuk upaya kegiatan di lapangan, kajian BMKG sudah kita peroleh yang mengarah pada potensi bencana kekeringan kita ingin memastikan kondisi lapangan seperti apa.”

Kebutuhan warga misalnya air bersih, apa mitigasinya konkretnya?

“Memastikan dulu berapa jumlah air baku yang ada. Kita kerja sama dengan teman-teman Dinas PU untuk memastikan bahwa air baku itu ada. Kemudian jaringan-jaringan irigasi yang ada itu masih dalam tingkat pelayanan yang bagus. Berikutnya kita ingin memastikan bahwa teman-teman dari pertanian memastikan pola tanam yang harus dipatuhi. Karena sering terjadi puso karena memang tidak ada air tapi menanam padi, ini pola tanam harus dipatuhi. Kemudian kita memastikan juga apakah sumber-sumber mata air dalam posisi yang terlindungi, kita memastikan juga kepada masyarakat melakukan sosialisasi untuk menghemat penggunaan air selama masa kemarau yang diperkirakan akan berlangsung sampai Desember 2014.”

SK sudah ada dari awal bulan ini, sedangkan Anda mengatakan baru akan mendata jumlah air baku dan segala macamnya. Apakah itu tidak terlambat mengingat sekarang sudah memasuki kekeringan?

“Jadi penetapan semua wilayah yang selama ini kita deteksi langganan menghadapi kekeringan kita sudah miliki semua kondisi mereka seperti apa. Tetapi sekarang ini belum terjadi bencana kekeringan, masih siaga darurat. Kalau toh ada kekurangan air bersih dan sebagainya sudah dilakukan upaya dengan mengirim air bersih dari dinas sosial mengisi tangki air, itu sudah rutin.”

Bagiamana monitoring dan evaluasi yang Anda lakukan agar kecukupan air bersih tercapai dan bagaimana kondisi pelayanan irigasi sejauh ini?

“Kalau sampai hari ini sebagian besar masih baik. Hanya ada beberapa informasi terjadi kekeringan. Itu yang kemarin di Sumbawa hanya beberapa bagian saja mengalami puso. Tapi menurut informasi karena pola tanam yang tidak pas sehingga itu bisa kita atasi. Tapi prinsipnya ketersediaan sekarang air baku sebenarnya untuk yang memang selama ini daerah penghasil produksi pangan masih cukup.”

Daerah mana yang patut mendapat perhatian lebih?


“Yang paling menjadi perhatian kita yaitu pertama adalah Lombok bagian selatan, sebagian Lombok bagian utara. Kemudian di Pulau Sumbawa di pesisir selatan, itu yang kita prioritaskan untuk mendapat perhatian.”  
  



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending