KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) memperingatkan aparat hukum dan masyarakat terkait ancaman teror di pemilu presiden.
Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengatakan, ancaman teror dilakukan oleh kelompok-kelompok orang yang menganggap demokrasi sebagai musuh. Untuk itu kata dia, aparat hukum diminta tidak lengah dalam mengantipasi teror yang bisa menganggu jalannya pemilu presiden. Ansyaad juga meminta agar masyarakat aktif melakukan pencegahan dan melaporkan kejadian atau orang-orang yang dicurigai.
"Secara ideologis musuh utama teroris itu demokrasi. Pemilu presiden itu dianggap salah satu proses demokrasi, mereka anggap semua lembaga demokrasi dan pemilu itu bentuk kekufuran. Oleh karena itu mereka akan berjihad. Untuk itulah kita waspada dan siaga karena kita harus antisipasi. Secara ideologi mereka akan tetap menentang itu semua proses demokrasi."
Kepala BNPT Ansyaad Mbaai menambahkan, BNPT sudah melakukan identifikasi dan terus berkomunikasi dengan aparat keamanan terkait potensi ancaman teror yang dilakukan teroris.
Sebelumnya, untuk mengamankan pemilu presiden 2014, kepolisian bersama TNI mengerahkan sekitar 400 ribu personil di seluruh Indonesia. Ratusan ribu personil itu disiagakan untuk menjaga proses tahapan pemilu presiden mulai dari kampanye, pencoblosan hingga penetapan hasil pemilu presiden.
Editor: Dimas Rizky