Bagikan:

Bawaslu Panggil Panglima TNI Soal Pendataan Babinsa

KBR, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu berencana memanggil Penglima TNI Moeldoko untuk menjelaskan kegiatan pendataan warga oleh anggota bintara pembina desa (babinsa).

BERITA

Jumat, 06 Jun 2014 15:31 WIB

Bawaslu Panggil Panglima TNI Soal Pendataan Babinsa

bawaslu, panglima TNI

KBR, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu berencana memanggil Penglima TNI Moeldoko untuk menjelaskan kegiatan pendataan warga oleh anggota bintara pembina desa (babinsa).

Anggota Bawaslu Daniel Zuhron mengatakan Panglima perlu memberikan klarifikasi kepada lembaganya karena anggota Babinsa yang mendata warga Jakarta Pusat diduga menggiring warga untuk memilih pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.

Menurut Daniel, warga dan pihak Babinsa di Kelurahan Gambir sudah dimintai keterangan mengenai hal ini.

"Itu kemarin kita dapat faktanya memang ada. Tetapi kemudian dalam kerangka apa dan apakah itu bagian penugasan formal atau hanya pekerjaan rutin, nah itu yang akan menjadi bagian pertanyaan yang akan kita sampaikan pada Penglima," jelas Daniel Zuhron saat dihubungi KBR, Jumat (6/6).

Nah karena ini baru muncul, baru satu titik, apakah juga terjadi di daerah lain. Dan sikap Panglima itu harus bisa menjamin, bagian yang gini. Ini memang tugas rutin atau yang lain. Nah faktanya memang terjadi," lanjutnya.

Daniel Zuhron menambahkan Panglima TNI Moeldoko akan dipanggil dalam waktu dekat ini. Surat pemanggilan tengah disiapkan Bawaslu hari ini.

Sebelumnya, Komandan Distrik Militer Jakarta Pusat Yudi Pranoto mengatakan pendataan yang dilakukan anggota babinsa adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari, namun tak ada kaitannya dengan pemilu presiden.

Sementara Kepala Seksi Intelejen KODIM Jakarta Pusat Tatang Supardi mengatakan pendataan itu untuk mengamankan dan mencegah potensi bentrok antar pendukung.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending