Bagikan:

Alasan Pengasuh Ponpes se-Jawa Timur Dukung Jokowi-JK

Para pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur menganggap pasangan Jokowi-Jusuf Kalla merepresentasikan warga Nahdliyin dibanding pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.

BERITA

Senin, 16 Jun 2014 10:35 WIB

Author

Muji Lestari

Alasan Pengasuh Ponpes se-Jawa Timur Dukung Jokowi-JK

Pengasuh Ponpes, se-Jawa Timur, Jokowi-JK

KBR, Jombang - Para pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur menganggap pasangan Jokowi-Jusuf Kalla merepresentasikan warga Nahdliyin dibanding pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.

Karenanya, hari Minggu (15/6) kemarin mereka sepakat memberikan dukungan terhadap pasangan nomor urut dua itu.

Menurut bekas Ketua PBNU, KH Hasyim Muzadi, kesepakatan tersebut diambil juga karena posisi Jusuf Kalla dianggap mewakili warga Nahdatul Ulama. Hasyim usai acara Halaqoh ulama Pondok Pesantren se-Jawa Timur di Ponpes Al-Aziziyah Denanyar Jombang, mengatakan, dukungan terhadap Jokowi-JK juga didasarkan dari hasil analisa dari seluruh pasangan capres-cawapres.

Namun, kata Hasyim, keputusan akhir soal pilihan calon presiden akhirnya ditentukan oleh masing-masing warga.
 
“Hak pilih di NU itu menurut ketentuan Muktamar sudah dipindahkan dari institusi kepada warga NU. Jadi apapun pilihan warga NU itu institusi itu nggak bisa menyalahkan, malah kalau menggunakan institusi itu yang salah. Komunitas NU, jamaah ini itu tergantung siapa yang mengajak dan tergantung tingkat kepercayaan apa jamaah itu kepada siapa yang mengajak,” ujar Hasyim Muzadi.
 
Dalam pertemuan yang dihadiri ratusan pengasuh Ponpes se Jawa Timur itu, beberapa pengasuh pondok pesantren menyatakan, pasangan Jokowi-JK dianggap lebih mampu membuat perubahan arah demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik.

Editor: Anto Sidharta

Baca juga:


Kalangan Kiai Pesantren Undang Jokowi dan Prabowo

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending