KBR, Jakarta – Solidaritas Perempuan mengajukan 13 Agenda Kepentingan Perempuan pada kandidat Capres-Cawapres. Ke-13 agenda ini diharapkan dilirik oleh Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
“Kami berharap 13 agenda ini diakomodir oleh siapapun selanjutnya presiden terpilih,” kata Wahidah Rustam, Ketua Solidaritas Perempuan pada acara Temu Pemilih Perempuan di Gedung YTKI, Jalan Gatot Subroto, Rabu (25/6) siang ini.
Di antara 13 agenda tersebut adalah pemenuhan akses dan kontrol perempuan atas sistem pengelolaan pangan, tanah, dan sumber daya alam, perlindungan pengelolaan lingkungan hidup dan kehidupan perempuan, jaminan pelayanan kesehatan perempuan, pemenuhan hak atas pendidikan, pekerjaan dan perlindungan hak kerja, hak atas air bersih, jaminan keberagaman, penyelesaian konflik, pemberantasan korupsi, partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan pemenuhan atas hak aman.
Wahidah memperjelas agenda tersebut dirumuskan oleh Solidaritas Perempuan setelah menganalisa visi-misi kedua pasangan Capres-Cawapres yang menurutnya masih kurang menempatkan perempuan sebagai salah satu pemangku kepentingan utama.
Menurutnya, fakta bahwa eksistensi perempuan seringkali dihilangkan dan suaranya dianggap dapat diwakilkan oleh ayah atau suami dan saudara laki-laki mereka membuat perempuan tidak dilihat sebagai pemangku kepentingan utama.
"Hal ini bisa dilihat dari belum adanya program konkret dalam hal jaminan akses dan kontrol perempuan dalam segala ranah dan aspek. Agenda ini juga kami susun berdasarkan kekurangan yang dirasakan selama masa kepemimpinan SBY," tambah Wahidah.
Temu Pemilih Perempuan ini berlangsung kurang lebih satu jam dan dihadiri oleh sekitar 150 orang perempuan komunitas dari 13 wilayah di Indonesia yaotu Aceh, Palembang, Lampung, Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Sumbawa, Makassar, Kendari, Palu dan Poso.
Editor: Pebriansyah Ariefana