Warga yang Mampu Jangan Gunakan Elpiji 3 Kg

KBR68H, Jakarta - Harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) di pasaran mengalami kenaikan. Tabung gas LPG, berukuran 3 maupun 12 kilogram itu mulai langka di pasaran. Di Jakarta misalnya, harga LPG 12 kilogram  mencapai Rp 90 ribu. Sementara harga LPG 3 kilogram Rp Rp 17-18 ribu. Kenapa hal ini bisa terjadi? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Novri Lifinus dengan  Pengamat Ekonomi dan Migas Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara dalam program Sarapan Pagi

Sebetulnya kalau harga elpiji subsidi maupun non subsidi ini langka apakah karena memang masyarakat panik, kemudian menimbun terutama pengecer menjelang kenaikan BBM?

Kemungkinan itu selalu ada ya. Tapi kalau kita ikuti pernyataan dari Pertamina, misalnya untuk yang 3 kilogram itu kebutuhan kira-kira 250 ribu ton per hari. Tapi cadangan atau pasokan itu bisa 330 ribu, artinya tidak ada masalah di Pertamina sendiri. Bisa saja karena memang ada penyelewengan oleh bisa masyarakat, bisa distribusi.

Lalu apa penyebabnya?

Bisa saja mungkin karena ada kenaikan. Karena itu kalau tidak ada rencana kenaikan harus ada ketegasan dari pemerintah, bahwa memang tidak ada rencana kenaikan. Supaya sikap yang tidak terpuji otomatis hilang atau berkurang.

Rencana kenaikan sudah menyebar ke sektor lain bagaimana?

Iya betul.

Anda punya saran kepada Pertamina apa yang mesti dilakukan?

Kalau sudah seperti ini susah ya. Jadi secara moral harus ada kesadaran, bahwa mereka yang tidak berhak menggunakan yang murah itu toh yang 12 kilogram rasanya tidak terlalu mahal. Jadi mestinya ada solidaritas sesama anak bangsa, bahwa ini untuk yang tidak mampu jangan juga masih ada rasa tega untuk mengkonsumsi. Tapi memang pengawasan bisa juga ditingkatkan bagaimana caranya supaya yang tidak berhak terus saja menggerogoti apa yang mestinya menjadi hak yang tidak mampu tadi. Jadi disamping kita harapkan ada kesadaran ada juga meningkatkan pengawasan di sisi pemerintah, mungkin juga dari BPH ada ide-ide kita harapkan. Juga dari Pertamina sendiri bagaimana meyakinkan distribusi itu memang bisa memulai pencegahan tadi.