KBR68H, Jakarta – Rapat Tim Pengawas (Timwas) Century di DPR dengan KPK kemarin berlangsung panas. Rapat diwarnai aksi walk out atau aksi keluar rapat oleh anggota Timwas Century dari Fraksi PKS. Padahal, sebelumnya KPK sudah dua kali menolak menghadiri undangan rapat sebab Timwas Century DPR dituding ingin mengetahui hasil proses penyidikan. Apa alasan mendasar yang membuat PKS walk out? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Rumondang Nainggolan dengan Anggota Timwas dari Fraksi PKS, Indra.
Kemarin kenapa bisa terjadi aksi walk out?
Perlu saya jelaskan kemarin rapat meminta progress dari KPK atas tugas mereka untuk melakukan penuntasan kasus Century. Memang dalam rapat itu banyak wacana, ada pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada KPK terkait dengan sejauh mana hasil yang sudah mereka lakukan dan pekerjaan yang mereka kerjakan terkait penuntasan kasus Century.
Pertanyaan-pertanyaan itu sebagian besar adalah mempertanyakan keseriusan KPK, mempertanyakan independensi KPK dalam menuntaskan kasus ini. Karena sama-sama kita ketahui sudah 4,5 tahun kasus ini mengambang tapi progress belum signifikan.
Sebenarnya rata-rata dan saya sendiri mengapresiasi ketika 20 November lalu KPK menegaskan sudah ditemukan unsur tindak pidana korupsi dan sudah ditetapkan dua tersangka dalam kasus Century. Itu titik terang awal yang cukup membuat kita senang sehingga segala sesuatunya jadi lebih progresif ke depan.
Tapi ini semakin jadi persoalan baru setelah dinyatakan dua tersangka jelas baik dalam rapat Timwas Century ataupun di publik begitu banyak dimuat media Ketua KPK Abraham Samad menyatakan BM dan SCF. Tapi yang membuat kita bertanya-tanya adalah mempertanyakan keseriusan dan profesionalisme KPK adalah ternyata setelah dinyatakan dua tersangka tapi Februari lalu melalui Jubir KPK menyatakan cuma satu dan belum ada sprindik.
Bukankah SCF masih butuh pemeriksaan kesehatan?
Itu dua hal berbeda. Kalau sakitnya seseorang itu tidak menganulir status sebagai tersangka, cuma dia belum bisa diperiksa. Kalau yang pertama November dinyatakan tersangka, kalau sudah tersangka itu sudah ada sprindiknya. Ini Ketua KPK yang bicara tapi dianulir oleh Juru Bicara, ini aneh. Makanya ada seloroh apakah di KPK ada enam komisioner, komisioner keenam itu Johan Budi bahkan kadang terkesan lebih berkuasa.
Ini yang menjadi kita bertanya-tanya ada apa di tubuh KPK, kalau SCF sakit ya kita tunggu kesehatannya untuk diperiksa tapi status tersangkanya bukan dianulir. Terus juga memang kalau kita lihat konstruksi kasus Century dengan Rp 6,7 triliun sebenarnya BM dan SCF itu sebagai anak tangga menuju mastermind. Tidak mungkin mereka membuat keputusan sendiri sebagai Deputi BI dan tidak mungkin tidak melibatkan Gubernur BI.
Dari hasil audit forensik dari BPK ini sudah jelas siapa melakukan apa dan penyimpangan dimana saja. Kita jadi bingung kasus ini sudah 4,5 tahun, itu yang membuat kita menjadi geram. Kalau kita ikuti tanggal 29 Mei bahkan sebelumnya sampai waria berdemo ke KPK, sampai wariapun datang tanggal 29 lalu dari AWAK (Aliansi Waria Anti Korupsi). Makanya saya katakan ke Abraham Samad waria saja sudah sedemikian rupa galaunya mempertanyakan keseriusan KPK, baru kali ini dalam sejarah Indonesia waria berdemo dan geram terhadap penegakan hukum dalam kasus Century.
Ada juga BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) mereka datang ke Timwas dan menyampaikan kegeraman mereka, mempertanyakan keseriusan KPK, dan meminta KPK harus hadir. Kalau tiga kali berturut-turut tidak hadir gunakanlah hak DPR sesuai dengan Pasal 72, kalau perlu BEM siap menyeret mereka.
Itu kata-kata yang anda gunakan dan memantik permasalahan di rapat kemarin?
Betul. Karena saya ingin menggambarkan kenapa KPK tidak hadir dalam dua pertemuan sebelumnya.
Apakah ketika anda mengutip kata-kata itu mempertimbangkan juga bahwa akan berbuntut ketidaknyamanan KPK dengan kata-kata itu?
Saya ingin merefleksikan bahwa elemen masyarakat mulai dari orang tua, mahasiswa, bahkan sampai wariapun mempertanyakan kasus ini kenapa KPK begitu lambat dalam kasus ini. Saya ingin memancing buat pimpinan KPK supaya lebih serius, apa yang mereka takutkan kalau ada intervensi bilang ke kita.
Saya yakin rakyat Indonesia akan berada di belakang KPK untuk menghadapi pihak-pihak yang berkuasa atau orang yang berkuasa yang menekan KPK supaya kasus ini tidak berjalan. Abraham Samad salah persepsi, saya bilang saya tidak akan cabut kalimat itu silahkan anda protes ke BEM SI silahkan dengar kembali rekaman itu.
Supaya mereka sadar orang-orang menunggu kerja keseriusan KPK, saya mengapresiasi KPK tapi dalam kasus ini saya menyatakan kecewa dalam kasus Century yang KPK begitu lambat. Kalau sebelumnya mungkin polemiknya sistemik atau tidak sistemik, tapi ketika sudah dinyatakan ada unsur pidana tindak korupsi dan tersangka sudah ditetapkan harusnya perkembangan kasus nampak.
Mengapa harus melakukan aksi walk out?
Sebenarnya ketika walk out itu di antara anggota timwas terutama Fahri Hamzah mempertanyakan kapasitas Bambang Widjojanto untuk menjelaskan kasus. Karena dari awal ditangani komisioner jilid 3 BW (Bambang Widjojanto, red.) sudah menyatakan dia tidak akan ikut mencampuri kasus Century karena sadar akan ada conflict interest.
Oleh karena itu dia tidak akan ikut dan dalam rapat-rapat sebelumnya BW juga tidak ikut menjelaskan. Kenapa BW ini dipertanyakan, beliau ini mantan pengacaranya LPS (Lembaga Penjamin Simpanan, red.) dan LPS bagian dari kasus ini. Ini rawan conflict interest dan itu juga disadari oleh BW dengan cara sebelumnya sudah menyatakan diri ke publik, kita mengapresiasi inilah bentuk profesionalisme sebagai mantan pengacara.
Jadi yang dipersoalkan adalah?
Makanya dipertanyakan adalah apakah hanya BW yang bisa menjelaskan, apakah pimpinan lain tidak bisa menjelaskan. Karena kalau BW yang bisa menjelaskan dan itu komitmen dia sendiri dia utarakan bahwa dia tidak ikut campur. Ketika dia menjelaskan kita khawatir penjelasan itu akan jadi subjektif. Oleh karena itu kita mempersilahkan kepada pimpinan KPK yang lain untuk menjelaskan supaya lebih objektif. Itu yang dipersoalkan oleh Fahri Hamzah.
Apakah dengan walk out menyelesaikan masalah?
Kalau dia memaklumi harusnya tidak perlu turut serta menyampaikan pandangannya, biarkanlah pimpinan yang lain. Itu bagian dari komitmen dia sendiri yang dia sampaikan. Kedua, mungkin juga persoalan yang memantik itu adalah kalimat-kalimat yang terkesan BW lebih cerdas, sehingga yang lain interupsi. Jangan sampai nanti ada penjelasan yang subjektif, posisinya sudah berbeda sebagai pengacara LPS yang terlibat dalam kasus ini sekaran sebagai komisioner. Ini yang coba kita dorong dan itu sendiri yang disampaikan BW sebelumnya.
KPK sudah setuju akan mengadakan rapat tertutup dengan Timwas Century, apakah PKS akan hadir?
Jelas itu bagian dari tugas kita mengawal kasus ini. Saya juga ingin meluruskan, untuk bicara detilisasi memang bukan rapat terbuka karena ini sudah proses penyidikan. Cuma ketika rapat-rapat yang lalu tidak hadir bisa sampaikan dan itu biasa KPK mohon maaf kalau sudah sampai proses ini kami tidak bisa menjelaskan. Nanti kalau rapat tertutup tentu ini juga konsumsi tertutup, tidak menjadi konsumsi publik dan buat kita sebelumnya proses examination juga dilakukan sebelum pimpinan yang sekarang.
Ada kesan PKS seolah-olah memanfaatkan betul momen ini apakah mengalihkan kasus LHI atau juga menembak Bambang Widjojanto. Tanggapan anda bagaimana?
Pertama kritisnya PKS dalam kasus Century bukan mulai dari sekarang, bahkan PKS salah satu inisiator dalam membongkar kasus korupsi Century ini. Kedua setiap rapat Timwas Century kita selalu kritis karena mendengar bagaimana para korban dari Century yang uangnya belum dibayar menunggu bertahun-tahun, sehingga ini bagian dari empati kita. Ketiga ini adalah tugas kita melakukan pengawasan, aneh kalau PKS sebelumnya tidak kritis menjadi kritis.
Ada opini yang sedang dikembangkan seperti kita menolak kenaikan BBM dianggap mencari perhatian dan segala macam. Padahal sebelumnya kita menolak kenaikan BBM, tahun 2012 menteri kita diancam dicopot kita konsisten untuk bersama rakyat karena kenaikan BBM berimplikasi besar untuk kenaikan harga sembako, buruh-buruh akan upahnya jadi rendah karena tidak punya daya beli. Ini aneh opini yang dikembangkan, kalau PKS konsisten mendukung pemberantasan korupsi, konsisten membela kepentingan rakyat dialihkan dengan opini yang lain.
Walk Out di Timwas Century, PKS: Kami Kritis Sejak Awal
Rapat Tim Pengawas (Timwas) Century di DPR dengan KPK kemarin berlangsung panas. Rapat diwarnai aksi walk out atau aksi keluar rapat oleh anggota Timwas Century dari Fraksi PKS. Padahal, sebelumnya KPK sudah dua kali menolak menghadiri undangan rapat seba

BERITA
Kamis, 06 Jun 2013 16:07 WIB


Walk Out, Timwas Century, PKS
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai