Petugas TPS Diduga Buka Kotak Suara Pilbup di Maluku Tenggara Sebelum Pencoblosan

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Tenggara memutuskan pemilihan bupati dan wakil bupati setempat akan digelar pada hari ini. Pemilihan bupati Maluku Tenggara periode 2013-2018 seharusnya berlangsung pada 11 Juni lalu, namun harus ditunda setelah ditemukan kasus pembukaan kotak suara pada malam sebelum hari pencoblosan. Bagaimana pelaksanannya pada pagi hari tadi? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Sutami dengan Ketua KPU Maluku Jusuf Idrus Tatuhey dalam program Sarapan Pagi.

Hari ini sudah diselenggarakan mulai jam 7 tadi?

Iya KPU Maluku Tenggara memutuskan pemungutan suara yang ditunda itu dilaksanakan tanggal 17 hari ini.

Untuk bupati saja?

Untuk bupati saja karena pemilihan gubernur sudah berjalan.

Tidak ada masalah untuk yang pemilihan gubernurnya?

Tidak ada masalah, tetap jalan seperti biasa.

Ada empat puluhan kotak suara yang sudah dibuka tanpa prosedur yang benar, perkembangan penyelidikannya bagaimana?

Sekitar jam 8 dilaporkan ke KPU kalau ada sekitar tiga belasan kotak suara di TPS Kota Langgur itu diinformasikan dibuka tanpa melalui prosedur. Kotak-kotak suara itu sesungguhnya baru harus dibuka dari segel keesokan harinya pada saat pembukaan rapat KPPS untuk pemungutan suara. Lantas KPU memutuskan untuk menarik kembali kotak-kotak suara itu dan setelah diteliti tidak ada satupun surat suara yang tercoblos, sekali lagi tidak ada satupun surat suara yang tercoblos. Kemudian kotak-kotak suara itu dikembalikan kepada TPS di Kota Langgur itu, karena kantor KPU di situ. Kemudian saya instruksikan kepada mereka, ada juga di Kecamatan Kei Kecil, Tengah, dan Selatan diinformasikan juga ada sekitar dua puluhan kotak suara yang dibuka juga oleh KPPS. Setelah tim investigasi turun ke Pulau Kei Besar mereka terdiri dari Komisioner KPU, Panwaslu, kepolisian, saya katakan bila perlu TNI AD, dan tim lima kandidat non incumbent. Mereka ke Kei Besar tanggal 13, tidak ada satupun surat suara yang tercoblos. Saya katakan tidak ada yang namanya penundaan, sebab penundaan itu ada prosedur menurut aturan PKPU No. 10 dan saya instruksikan kalau setelah selesai investigasi mau jam 10 jalan atau jam 12 jalan silahkan asal ada kesepakatan. Itupun saya sudah pernah laporkan kepada tim Komisi II yang sementara berada di Ambon meninjau pemungutan suara yang di Ambon itu. Tapi sebelum  terjadi yang informasi pembukaan kotak suara itu, jam 5 sore itu sudah terjadi informasi hasil survei kalau incumbent memenangkan 60 persen dari pemilu di Kabupaten Maluku Tenggara. Berdasarkan informasi itu maka pendukung lima kandidat ini ke RRI sampai merusak gedung RRI karena informasi seperti itu. Oleh karena itu ditambah informasi mengenai dibukanya 13 kotak suara, lantas tim sukses lima kandidat itu memaksa KPU melakukan pleno untuk menunda pemungutan suara besoknya, tanggal 10. Lantas KPU bersikeras tidak bisa menurut aturan harus didahului oleh kerusuhan, bencana alam, gangguan keamanan, dan gangguan lainnya. Tapi mereka bersikeras maunya ditunda, mereka mengatakan kalau tidak ditunda akan menarik diri dan tidak ikut pemungutan suara. Saya tetap berkomunikasi dengan mereka tidak ada alasan untuk ditunda, anda harus jalankan. Waktu saya diminta tanggapan dalam rapat  tanggal 14 dengan Muspida provinsi itu saya katakan apapun alasannya tidak bisa, alasan menarik diri tidak mau ikut juga tidak bisa karena mereka sudah menandatangani formulir untuk tidak boleh mundur setelah ditetapkan sebagai calon.

Siapa sebenarnya yang membuka kotak suara itu?

Menurut informasi katanya petugas-petugas di TPS itu.

Disuruh atau inisiatif sendiri?

Saya tidak tahu persis.