KBR68H, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Pati Jawa Tengah menggiatkan penangkaran burung hantu secara alami. Burung hantu dianggap efektif untuk mengendalikan dan memberantas tikus pada tanaman padi. Apalagi burung hantu merupakan musuh alami tikus. Sepeerti apa program penangkaran burunh hantu di Pati? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Arin Swandari dengan Bupati Pati, Haryanto dalam program Sarapan Pagi KBR68H.
Kalau areal lahan di sana yang selama ini menjadi sasaran tikus berapa?
Ada lima kecamatan, jumlahnya ribuan hektar dan itu sangat terganggu sekali terkait adanya hama tikus itu.
Apakah burung hantu sudah mulai disebar untuk membasmi tikus?
Tahun sebelumnya sudah hanya saja kurang begitu maksimal. Tapi setelah kami menjabat terkait dengan pemberantasan hama tikus nampaknya tidak efektif kalau memakai pestisida, grobyokan itu juga tidak bisa efektif. Tapi setelah kami menemukan burung hantu ini kita kembangkan ternyata juga efektif.
Berapa burung hantu di sana?
Jumlah populasinya sudah cukup banyak.
Ada ratusan?
Kalau di lima kecamatan sudah ada. Karena yang alam itu bisa terbang sampai sekitar 15 kilometer sampai 20 kilometer, sehingga kalau anaknya atau sarangnya diambil dia bisa terbang memburu anaknya kembali.
Bagaimana memastikan burung hantu yang disebar itu tidak diburu orang untuk diperdagangkan?
Dengan adanya begitu kami membuat kajian, membuat konsep peraturan bupati yang akan kami berlakukan kepada seluruh warga Kabupaten Pati. Ternyata pentingnya burung hantu itu dan masyarakat sekarang sudah tahu bahwa kenyataan yang semula itu menjadi buruan oleh anak-anak muda, dengan adanya informasi dan sosialisasi sedikit demi sedikit memahami. Apalagi setelah kami membuat peraturan bupati itu sudah tentu akan kita berikan sanksi, sanksi itu memberikan jera kepada masyarakat dan akhirnya yang selama ini menjadi keluh kesah petani yang sering gagal panen itu mudah-mudahan bisa teratasi dengan adanya pengembangan burung hantu. Tidak tanggung-tanggung pada tahun anggaran perubahan inipun kami anggarkan sampai ratusan juta rupiah, anggaran penangkaran burung hantu.
Berapa?
Kalau perubahan ini ada sekitar dua ratusan juta, nanti akan saya tambah kembali karena waktunya perubahan hanya tambahan. Kalau kemarin saya fokuskan itu grobyokan, tapi ternyata juga tidak efektif.
Bagaimana caranya burung hantu itu berburu tikus?
Burung hantu itu burung malam ya, kalau mencari tikus pada malam hari. Jadi minimal satu burung hantu itu lima ekor satu hari, kalau kita hitung saja ada seratus burung hantu itu kali lima berarti sehari dapat 500 ekor.
Anggaran dua ratus juta rupiah ini paling banyak untuk apa?
Untuk rumahnya. Kalau pengembangan itu dia secara alami, karena burung hantu setiap menetas minimal 5-9 telur.
Sekarang ada berapa rumah burung hantu di lima kecamatan di Pati?
Kalau dihitung sudah ada ratusan.
Pembuatan satu rumahnya itu untuk berapa areal?
Kita sesuaikan dengan lahan sawah. Karena untuk endemis tikus itu dari lahan yang luas itu tidak mesti semuanya dia akan bersarang di sana, ada tempat tertentu yang sekiranya kita berikan banyak rumah.
Bupati Pati Larang Warganya Menangkap Burung Hantu
KBR68H, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Pati Jawa Tengah menggiatkan penangkaran burung hantu secara alami.

BERITA
Selasa, 18 Jun 2013 12:09 WIB


bupati pati, penangkaran, burung hantu, hama tikus
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai