KBR68H, Jakarta - Penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) banyak yang salah sasaran. Di Surakarta, Jawa Tengah misalnya, ada warga yang tergolong mampu seperti memiliki sepeda motor lebih dari dua atau punya rumah lebih dari satu, ternyata masuk daftar penerima BLSM. Di lokasi lain, sejumlah kepala desa di Rembang, Jawa Tengah mendesak perbaikan data penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Para kepala desa tersebut menilai data penerima BLSM tidak akurat. Bagaimana sebenarnya pembagian BLSM di Rembang? Simak perbincangan penyiar KBR68H Sutami dan Rumondang Nainggolan dengan Kepala Desa Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, Andi Suviran dalam program Sarapan Pagi.
Di Rembang kabarnya banyak juga yang salah sasaran ya?
Iya begitulah keadaannya memang data ini tidak akurat.
Tahap pendataannya bagaimana awalnya sampai tidak akurat seperti itu?
Karena petugas yang dipercaya oleh pemerintah melalui BPS itu dalam pencarian data di wilayah desa tidak melalui pemerintahan desa, tidak dilibatkan sama sekali.
Anda pernah menegur mereka kenapa anda tidak dilibatkan?
Kami pernah justru mau bertengkar.
Apa jawaban mereka waktu itu?
Jawaban mereka tidak mengerti karena prosedur.
Karena banyak yang salah sasaran ini apa ada usulan dari para kepala desa? ini hanya terjadi di tempat anda saja atau juga di desa lain?
Kami sepakat melalui paguyuban kepala desa sekabupaten bahwa memang keadaannya seperti ini. Setiap per tiga bulan sekali kami mengadakan pertemuan paguyuban yang bergilir kepada setiap kepala desa. Kami selalu diskusi tentang keadaan-keadaan di setiap desa, melaporkan keadaan-keadaan desa yang selama ini kami tertekan. Selaku kepala desa kami tertekan sekali dengan program-program pemerintah yang sangat amburadul.
Lalu langkahnya apa? mengusulkan perubahan data atau minta kepala desa dilibatkan?
Kami seringkali menyampaikan bahwa keadaan untuk istilahnya kompensasi orang-orang miskin seharusnya ada perbaikan data per satu tahun sekali. Karena mohon maaf sekali keadaan di lapangan kaya dan miskin itu relatif, suatu saat bisa miskin suatu saat bisa kaya. Kalau kami dipercayakan bisa mendeteksi ini yang berhak menerima dan sebagainya. Kalau kemarin data dari BPS data 2005, diperbaiki tahun 2008.
Setelah ada pertemuan dan gagasan ini lalu apa lagi yang akan dilakukan?
Kami dari semua paguyuban kepala desa diam, tidak mau reaksi dalam situasi semacam ini dan kami sepakat setiap desa membuat spanduk yang intinya kami tidak menerima laporan atau pengaduan dari masyarakat. Kami tujukan itu kepada BPS karena harus bertanggung jawab terhadap data-data ini.
Total yang salah sasaran di Rembang?
Kalau salah sasaran setiap desa, kami sendiri paling besar. Data kemarin itu sedikit akurat dari total kurang lebih 11.000 warga, kami hanya mendapatkan bantuan sebanyak 1.012 kepala keluarga itupun belum akurat. Sekarang justru diturunkan hanya mendapatkan sekitar 900 kepala keluarga, sama sekali tidak tepat sasaran.
BPS Harus Tanggung Jawab atas Kesalahan Data Penerima BLSM
KBR68H, Jakarta - Penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) banyak yang salah sasaran.

BERITA
Jumat, 28 Jun 2013 09:23 WIB


penerima BLSM, salah sasaran, BPS
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai