Bagikan:

Terindikasi Curang, Parpol di Jabar Layangkan Petisi Tolak Hasil Pileg

Sembilan partai politik di Jawa Barat melayangkan petisi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) menolak hasil pemilu legislatif (Pileg) 2014. Pemicunya adalah adanya indikasi kecurangan dalam penghitungan suara.

BERITA

Jumat, 02 Mei 2014 22:07 WIB

Author

Arie Nugraha

Terindikasi Curang, Parpol di Jabar Layangkan Petisi Tolak Hasil Pileg

Terindikasi Curang, Parpol di Jabar, Petisi Tolak Hasil Pileg

KBR68H, Bandung - Sembilan partai politik di Jawa Barat melayangkan petisi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) menolak hasil pemilu legislatif (Pileg) 2014. Pemicunya adalah adanya indikasi kecurangan dalam penghitungan suara.

Menurut juru bicara partai politik di Jawa Barat yang menolak hasil Pileg 2014, Radhar Tri Baskoro, salah satu isi petisi itu meminta KPU melakukan penghitungan suara ulang dari tingkat penyelenggara pemilu terendah.

"Penghitungan ulang itu kita akan datang ke tempat penghitungan suara. Kita sama-sama menyaksikan perhitungan ulang itu. Nah yang kita minta bukan membacakan surat suara sebanyak 27 juta, itu kan banyak sekali. Tapi cuma mengangkat hasil planonya saja cuman 91 ribu. Si C1 plano yang hanya perlu dibacakan. Kalau serentak dibacakan di 27 kabupaten kota, saya kira bisa dilakukan," ujarnya di kantor KPU Jawa Barat, jalan Garut, Bandung (2/5).

Juru bicara partai politik di Jawa Barat yang menolak hasil Pileg 2014, Radhar Tri Baskoro, mengatakan bukti kongkret adanya kecurangan tersebut terbukti dengan ditolaknya laporan hasil rekapitulasi suara oleh KPU Pusat. Radhar menyebutkan kecurangan yang terjadi bersifat sistematis, masif dan terstruktur.

Kemarin, seluruh ketua partai politk di Jawa Barat bertemu di Bandung membahas dugaan adanya kecurangan hasil Pileg 2014. Pelaku kecurangan itu dituduhkan pada penyelenggara pemilu.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending