KBR, Jakarta - Pemilih mengambang atau swing voters dinilai tidak lagi menjadi penentu kemenangan utama kandidat capres dan cawapres tahun ini.
Pasalnya menurut Direktur Ekskutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, tingkat keyakinan para pemilih terhadap capres tertentu sudah mencapai 80 persen. Sedangkan angka pemilih yang belum menetapkan pilihan hanya tersisa 10 persen.
"Data yang ada sekarang ketika pilpres itu sudah head to head, swing voters tidak besar, karena angka kemantapan pilihan sudah 80 persen. Dan swing voters itu pemilih sudah menentukan pilihan tetapi masih bisa berubah. Berbeda dengan undecided voter, dimana pemilih belum menentukan pilihan, dan angkanya hanya dibawah 10 persen. Jadi menurut saya faktor penentu saat ini bukan swing voters," kata Yunarto kepada KBR, Sabtu (31/5).
Direktur Ekskutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menambahkan, tim sukses masing masing kandidat hanya perlu menyiapkan strategi untuk menguatkan suara pemilih.
Sebelumnya, pemilih mengambang ini diprediksi bisa menjadi penentu kemenangan capres dan cawapres kali ini. Charta Politica menyebut massa mengambang ini terdiri dari kaum tani, sektor informal, pedagang kecil, nelayan dan pengangguran serta rakyat miskin.
Editor: Quinawaty Pasaribu