Sebelum Berkoalisi, PAN Jaring Masa Lalu Capres 2014

KBR, Jakarta - Partai Amanat Nasional PAN bakal mempertimbangkan  masa lalu calon presiden saat mengambil keputusan berkoalisi. Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy mengatakan, pertimbangan itu diambil karena masa lalu capres dapat mempengaruhi masa depan Indonesia. Terutama jika capres tersebut terpilih menjadi presiden pada pilpres Juli mendatang. Hingga kini, partainya masih mengkaji masa lalu dari tiga capres yang bakal maju. Yaitu Jokowi dari PDI-P, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra dan Abu Rizal Bakrie dari Partai Golkar. (Baca:
Kontras: Dukungan KSPI Untuk Prabowo Ironis)

"Jadi semua punya masa lalu, punya masa sekarang. Ada yang membahayakan untuk masa depan, ada yang mudharatnya kecil, ada yang bermanfaat untuk masa depan. PAN sangat dewasa, kan ada yang punya pendapat capres A lebih baik dari capres B. Semuanya kita olah dan kita himpun semua data dan informasi, " jelas Ketua DPP Partai Amanat Nasional, Tjatur Sapto Edy (4/5).

Sebelumnya Anggota Majelis Pertimbangan DPP PAN, Alvin Lie menyatakan dukungan kader PAN terhadap Prabowo terbelah karena masa lalunya yang diduga terkait dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Namun, ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy yakin perbedaan pendapat itu tak akan membuat partainya mengalami konflik seperti yang terjadi pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beberapa waktu lalu. (Baca:
PAN Beri Sinyal Kuat Koalisi Dengan Gerindra)

Editor: Nanda Hidayat