Bagikan:

Puskaptis: Dukungan untuk Jokowi Menurun

Hasil survei Lembaga Survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menunjukan dukungan terhadap pasangan capres Joko Widodo dan Jusuf Kalla terus anjlok hingga hari ini.

BERITA

Jumat, 30 Mei 2014 18:28 WIB

Author

Ade Irmansyah

Puskaptis: Dukungan untuk Jokowi Menurun

jokowi, presiden

KBR, Jakarta - Hasil survei Lembaga Survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menunjukkan dukungan terhadap pasangan capres Joko Widodo dan Jusuf Kalla terus anjlok hingga hari ini.


Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid mengatakan salah satu penyebabnya adalah masuknya Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden. Penurunan dukungan Jokowi paling drastis terjadi di Jawa Timur dan seluruh Sumatera.


"Setelah dipasangkan, ternyata Jokowi-JK memang ternyata terjadi penurunan di Pulau Jawa dan di Sumatera yang memang penduduknya terbesar di Indonesia. Jadi kantong-kantong pemenangan keduanya memang ada di Jawa dan di Sumatera,” ungkap Husin. 


“Di pulau Jawa kenapa ada peningkatan dukungan Prabowo sekaligus menurunnya Jokowi, ternyata titik penentu pemenangan yang ada di Pulau Jawa adalah di Jawa Timur dengan pemilihnya sekitar 30 Juta. Kenapa, karena di situ terjadi perpecahan suara antara tokoh-tokoh masyarakat Nahdiyyin,” tambahnya. 


Husin Yazid menambahkan, dampak penurunan tren Jokowi ini juga diakibatkan oleh terlalu percaya dirinya tim sukses capres dari PDIP tersebut. Kata dia, jika tidak ingin kalah pada pilpres 9 Juli nanti, maka dibutuhkan kerja ektra dari timsukses Jokowi. 


Sebelumnya, Puskaptis melaporkan apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini, pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menang tipis atas lawannya Prabowo-Hatta. Pasangan Jokowi-JK menang dengan perolehan suara sebesar 43,72 persen. Sedangkan lawannya mendapat suara sebanyak 40, 28 persen.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending