Bagikan:

Persentase Kelulusan UN SMA & SMK Tahun ini Turun

Persentase kelulusan SMA tahun ini turun 0,01 persen dan SMK turun 0,04 persen.

BERITA

Kamis, 22 Mei 2014 10:56 WIB

Author

Vitri Angreni

Persentase Kelulusan UN SMA & SMK Tahun ini Turun

ujian nasional, SNMPTN, kecurangan, pendidikan, SMA SMK

KBR, Jakarta - Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan SMK telah usai. Persentase kelulusan SMA tahun ini turun 0,01 persen dan SMK turun 0,04 persen. Tapi Menteri Pendidikan Mohammad Nuh menganggap penurunan ini masih wajar. 


Juru Bicara Kemendikbud, Ibnu Hamad mengatakan penurunan ini disebabkan kecilnya jumlah peserta UN yang mampu mengerjakan soal kategori sulit yang tahun ini naik menjadi 20 persen dari keseluruhan soal. Selain itu apa lagi penyebab menurunnya angka kelulusan UN tingkat SMA dan SMK tahun ini? Simak penjelasannya. Kita simak penjelasan Ibnu Hamad selengkapnya dalam program Sarapan Pagi KBR (20/5) berikut ini. 


Kabarnya menurunnya angka kelulusan karena tingkat kesulitan ujian nasional tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu ya?


“Hanya 20 persen yang sulitnya.”


Beda dengan tahun sebelumnya?


“Sebelumnya yang sulitnya 10 persen.”


Secara nasional ini menurun apa kira-kira penyebabnya?


“Waktu kita analisis terhadap soal yang kategori sulit itu memang yang mampu melaksanakan sampai 100 persen kecil sekali. Kebanyakan kemampuan peserta didik kita mengerjakan soal yang kategori mudah dan sedang. Misalnya dari 20 persen yang sulit itu yang mampu melaksanakan 1-10 soal itu 50 persen.” 


Apakah karena kesiapan siswa yang masih kendur untuk persiapan ujian nasional ?


“Kayak kita tidak pernah sekolah saja. Saya dan Anda sudah pernah sekolah, kita sudah belajar. Memangnya kesiapan kita berbulan-bulan persis itu yang kita pikirkan itu yang dihadapi kan tidak juga. Jadi jangan salahkan anak-anak kita, anak kita sudah berjuang keras.”


Kabarnya beberapa perguruan tinggi tidak akan menggunakan nilai ujian nasional sebagai salah satu syarat seleksi. Bagaimana?


“Kita dengar di pernyataan resmi hari Jumat waktu penyerahan hasil UN ke Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri, hadir sejumlah rektor di sana.” 


Apa yang mereka sampaikan di sana? 


“Pak Rochmat Wahab salah seorang pengurus SNMPTN sekaligus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri menyatakan, sepakat akan menggunakan nilai UN ini rentangannya 10 persen sampai 90 persen. Kalau dinyatakan kami akan gunakan 100 persen orang protes pasti, UN menentukan kelulusan SNMPTN. Tapi majelis rektor sudah menerima nilai rapor, lalu dengan ada UN dikombinasikan antara 10 persen sampai 90 persen.” 


(Baca juga: FSGI Catat Kecurangan UN SMA Terjadi di 17 Daerah)


Lalu soal perbaikan tahun depan apa saja yang menjadi catatan Kemdikbud?


“Kalau kita bicara perbaikan, kita bicaranya harus melihat analisis per sekolah. Pertama per provinsi, kabupaten/kota, per sekolah, dan per mata pelajaran. Misalnya untuk kelompok IPA secara nasional itu terendah itu kimia UN-nya 59,82 tertinggi bahasa Indonesia. Kalau IPS terendahnya itu matematika UN-nya 53,51. Berarti secara nasional yang harus diperbaiki dari aspek pembelajaran ya kimia untuk IPA dan matematika untuk IPS. Lalu yang menarik juga per mata pelajaran kita contohkan misalnya apanya dari kimia yang terendah, ternyata yang terendahnya adalah perubahan energi dan cara pengukuran. Kompetensi yang diperoleh rata-rata secara nasional 45,41 tertingginya adalah kinetika reaksi atau keseimbangan kimia 67,09.” 


Kalau pengumuman hari ini secara serentak di beberapa tempat akan dikirim melalui pos atau SMS itu berlaku nasional atau lokal saja?


“Itu gaya per sekolah saja. Kan ada sekolah yang tidak ingin hingar bingar di sekolahnya ya sudahlah biar tenang di rumahnya per pos saja. Tapi harapan kami tidak usahlah ribut-ribut.” 


Mengapa tidak secara nasional saja sehingga kemudian corat-coret bisa dihindari misalnya?


“Memangnya gampang menyuruh kepada dinas. Ini otonomi daerah jadi kita tidak bisa, ini kewenangan daerah jadi susah kita. Bukan susah mengeluh ya tapi realitas politik di lapangan, ini adalah otonomi daerah kita sangat menghargai. Kalau ada kasus sekolah saja kita tidak bisa langsung intervensi ke sekolah, harus telepon kepala dinasnya dulu mohon maaf ada siswa Anda begini-begini kalau tidak merasa dilompati.”     


(Baca juga: Polres Karanganyar Selidiki Jual Beli Kunci Jawaban UN SMA )


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending