KBR, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum berjanji akan melatih petugas TPS agar kelompok disabilitas terlayani baik dalam pemungutan suara presiden, Juli mendatang.
Anggota KPU Hadar Nafis Gumay mengakui banyak pemilih tunatetra dan tunadaksa saat pemilu legislatif tidak dilayani petugas. Misalnya pemilih tunanetra tidak ditawari template braille. Dia berharap pelatihan teknis akan memperbaiki pelayanan.
"Kami akan perbaiki bimbingan teknis. Kami akan memperbanyak petugas yang dilatih. Kalau kemarin kan hanya satu dari tujuh. Ke depan semoga bisa dua atau tiga. Sehingga mereka akan menyebarkan pengetahuannya ke petugas lainnya. Sehingga itu (pelayanan baik) akan lebih pasti terjadi, kira-kira begitu," kata Hadar di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (6/5).
Pada pemilu legislatif lalu, kelompok disabilitas menemukan banyak TPS tak ramah disabilitas. Antara lain petugas yang tidak membantu tunadaksa, atau tidak tersedianya template braille bagi tunanetra. TPS ini ditemukan di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Kelompok disabilitas juga meminta KPU aktif mendata pemilih disabilitas yang tinggal di panti sosial.
Editor: Antonius Eko