Bagikan:

Ini Alasan Forum Alumni IPB Dukung Jokowi

Program pangan yang diusung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla diapresiasi kalangan alumni perguruan tinggi di bidang pertanian.

BERITA

Minggu, 25 Mei 2014 21:16 WIB

Ini Alasan Forum Alumni IPB Dukung Jokowi

Forum Alumni IPB, Jokowi

KBR, Jakarta - Program pangan yang diusung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla diapresiasi kalangan alumni perguruan tinggi di bidang pertanian.

Forum Alumni Institut Pertanian Bogor IPB (FA IPB) menilai, kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan milik Jokowi-Kalla dinilai mampu meningkatkan pertanian Indonesia.

Juru bicara forum alumni, Franky Sibarani, mengatakan, pasangan ini menempatkan sektor pertanian sebagai kebijakan utama pembangunan, seperti program kerja pencanangan 1000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019.

Ia pun berharap agar rencana pembangunan lima tahun ke depan, kelak berbasiskan pendekatan pertanian

"Jadi kalau misalnya sekarang, kebijakan tentang pertanahan ini adanya di BPN. Seharusnya BPN ini mengutamakan lahan produktif, yang ada sawah, yang ada irigasinya tidak boleh seharusnya begitu. Kemudian bagaimana tentang keuangan, bunga bank kalau untuk petani harus murah," ujar Franky ketika dihubungi KBR, Minggu (25/5).

Menurutnya, pasangan ini juga menunjukkan komitmennya membangun agri bisnis kerakyatan melalui pembangunan Bank Khusus untuk pertanian, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi.

Dia mencatat, Jokowi –JK juga akan membatasi kewenangan Kementerian Pertanian. Dengan begitu, Kementan tidak lagi mengurusi tata niaga, dan dapat terhindar dari mafia impor pangan.

Penghentian Impor Pertanian

Sementara, Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo berjanji akan menghentikan impor di sektor pertanian jika terpilih menjadi Presiden 2014. Hal tersebut disampaikan penyusun visi misi Joko Widodo, Rokhmin Dahuri.

Menurutnya, target utamanya adalah menghentikan impor beras karena dinilai sudah cukup dari produksi dalam negeri. Sementara, untuk beberapa produk yang kurang dari dalam negeri ditargetkan berhenti dalam waktu 2-3 tahun mendatang.

"Apa yang perlu di stop saat ini ? beras, karena menurut data dari Kementerian Pertanian dan Bulog, sesungguhnya produksinya sudah melebihi kebutuhannya, Tapi karena ada pengusaha yang nakal, pejabat yang kongkalikong. Jadi pemerintah dan rakyat dipermainkan saja,"jelas Rokhim Dahuri di Jakarta, Minggu (25/5).

Rokhim Dahuri menambahkan, Joko Widodo akan melakukan perbaikan infrastruktur dan pinjaman lunak di bidang sektor pertanian. Diantaranya, mendirikan bank untuk petani dengan bunga yang kecil. Selain itu, Jokowi juga akan memadukan beberapa kementerian agar memiliki visi yang sama dalam memajukan sektor pertanian.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending