KBR, Jakarta - Partai Golkar akan memecat kadernya yang mendukung pemenangan calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo dan cawapresnya Jusuf Kalla, dalam pilpres Juli mendatang.
Sekjen Partai Golkar Ulla Nuchrawaty beralasan, pasangan capres-cawapres tersebut tidak didukung oleh partainya. Dia melarang kader Partai Golkar menentang kebijakan partai. Para kader yang membangkang akan dikenai sanksi sesuai dengan aturan organisasi.
"Mengatur bahwa ada sanksi bagi mereka yang kemudian tidak taat pada mekanisme partai. Ada aturannya di peraturan organisasi, itu jelas. Yang pertama, yang bersangkutan kalau tidak didukung tapi tetap maju itu diberhentikan. Tapi, kalau ingin maju tapi tidak mengendarai Partai Golkar, itu biasanya diizinkan. Kan begitu, iya kan. Tapi dengan catatan tidak boleh menggunakan atribut partai dan simbol-simbol partai. Tapi bagi kader yang mendukung orang yang tidak dicalonkan atau diusung oleh Partai Golkar, maka juga akan kena sanksi," jelas Ulla Nuchrawaty kepada KBR, Selasa, (20/5).
Sebelumnya, suara di tubuh Partai Golkar dipastikan terpecah pasca majunya Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden mendampingi Joko Widodo. Kepala Balitbang Partai Golkar Indra J.Piliang pun memperkirakan hampir 50 persen suara dari partai berlambang pohon beringin itu bakal mendukung bekas ketua umum mereka.
Editor: Antonius Eko