KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia belum menemukan potensi ancaman teror terhadap pelaksanaan Pemilu Presiden pada Juli mendatang.
Meski begitu, menurut Juru bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan Kepolisian akan terus memantau pergerakan orang-orang yang pernah terindikasi terlibat dalam rencana aksi teror. Mereka dinilai berpotensi menjadi pelaku terorisme. Adapun jaringan yang terus polisi pantau terutama adalah jaringan teroris Santoso cs.
“Secara langsung kita belum melihat ada hal itu. Yang dapat saya katakan, secara langsung kita belum melihat, tetapi tugas yang harus dilakukan kepolisian antara lain bagaimana memelihara keamanan agar terbebas dari ancaman aksi-aksi teror,“ kata Juru bicara Kepolisian Indonesia Boy Rafli Amar.
Dalam sepekan ini, Densus 88 menangkap sembilan tersangka teroris di tiga daerah, yakni Indramayu, Klaten dan Lamongan. Polisi terus mengembangkan kasus ini dengan menangkap tersangka teroris lainnya.
Editor: Antonius Eko