Bagikan:

Begini Modus Perdagangan TKI ke Malaysia

Masih mencari 200-an orang lagi yang diduga diperdagangkan.

BERITA

Sabtu, 03 Mei 2014 22:18 WIB

Begini Modus Perdagangan TKI ke Malaysia

perdagangan manusia, TKI, Malaysia

KBR68H, Jakarta – Sembilan TKI yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Malaysia sudah kembali ke tanah air sejak 23 April lalu. Delapan dari sembilan korban diberangkatkan oleh seorang agen berkewarganegaraan Indonesia bernama FZ atau dikenal dengan nama panggilan Ina. Mereka lalu dipekerjakan sebagai pekerja seks. Tujuh orang di antaranya berusia di bawah umur, tapi data usia mereka dipalsukan di paspor. 


Malaysia sejak lama jadi sorotan dalam isu perdagangan manusia, baik sebagai negara tujuan maupun sebagai negara transit untuk mengirim mereka ke Timur Tengah. 


Ketua Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI KBRI Malaysia Dino Wahyudin bercerita tentang proses penyelamatan kesembilan TKI tersebut. 


Pengejaran di Malaysia seperti apa?


“Jadi kita bekerja sama dengan polisi Malaysia, mereka ada unit khususnya. Karena yang bisa melakukan tindakan penangkapan, pengintaian, dan sebagainya kan polisi Malaysia. Jadi mereka sendiri kita selamatkan ada yang memang mereka di hotel, tempat kerjanya, ada juga yang mereka bisa lari ke suatu titik di Malaysia dan kita jemput. Jaringan ini rapih sekali ya, mereka dipindah-pindah. Pemiliknya ini memiliki beberapa tempat jadi mereka diputar-putar tidak hanya satu lokasi. Sementara sebagai pekerja spa sendiri itu memang resmi, mereka menyalahgunakan izin pekerja.”


Ini sudah disebut seorang agen warga Indonesia  yaitu FZ atau Ina ini apakah sekarang sedang diteliti siapa dengan siapa Ina berkoordinasi di Malaysia? 


“Benar. Jadi Ina itu kami peroleh dari pengakuan anak-anak itu, ternyata mereka menyebut nama yang sama yaitu Ina. Setelah kami koordinasi dengan imigrasi Indonesia kita bisa menemukan nama aslinya. Saat ini kita sudah berkoordinasi dengan polisi dan Ina saat ini ada di Malaysia namun kita sedang coba cari lokasinya karena di tempat yang dia tinggal dia sudah pindah.” 


Tapi masih ada di Malaysia?


“Kami yakini masih ada di Malaysia. Karena setelah kita memperoleh nama yang sebenarnya kita sudah berkoordinasi juga dengan imigrasi Malaysia untuk dipantau pergerakan yang bersangkutan jika melewati pintu imigrasi Malaysia.” 


Sudah dicekal oleh imigrasi Malaysia?


“Dipantau artinya sudah dicatat. Jadi nanti kalau dia ada ya tentunya akan dilakukan tindakan.” 


Tapi Ina ini pemain besar atau bagian dari jaringan?


“Saya yakin dia bagian dari jaringan. Karena ada juga beberapa orang-orangnya di Indonesia dan juga tentunya di Malaysia, tidak bisa hanya satu sisi. Jadi di Malaysia ada yang menampung kemudian di Indonesia yang mengirim. Oleh karena itu secara khusus kami berkoordinasi dengan Polri mengungkap jaringannya di Indonesia, sementara dengan Polisi Diraja Malaysia untuk mengungkap jaringannya di Malaysia. Jadi dua aparat hukum ini memang harus bekerja sama menghadapi mafia ini.” 


Dari tanggal 22 April juga dikabarkan ada tiga lagi korban perdagangan yang belum bisa dipulangkan, direkrut oleh jaringan yang berbeda dari Ina. Ada berapa jaringan yang sekarang teridentifikasi? 


“Betul ini jaringan yang berbeda lagi dan sedang kita dalami yang ini. Cuma memang modusnya itu sama mereka dikirim lewat Batam, hampir semua dari Batam ke Malaysia jarang dari Jakarta langsung ke Kuala Lumpur. Jadi dari beberapa kota di Indonesia ke Batam dulu lalu ke Kuala Lumpur atau kota lain di Malaysia. Khusus kemarin satu itu ada modus yang agak beda, karena dia lewat kapal tongkang dari Tanjung Balai di Medan menuju ke pelabuhan di Malaysia dan itu tanpa menggunakan paspor.” 


Kira-kira jaringannya ada berapa banyak? 


“Jaringan Indonesia untuk yang spa sejauh ini ada tiga. Sementara ada juga jaringan Timur Tengah di negara-negara yang sedang konflik seperti ke Suriah. Kami temukan teman-teman di KBRI Damaskus itu menemukan masih ada pengiriman warga kita ke Suriah sebagai pembantu.” 


Kira-kira masih ada berapa lagi yang masih berusaha dicari korban-korban perdagangan manusia dari Indonesia?


“Kami pastikan jumlahnya dari pengakuan mereka pernah bersama sekitar 20 orang. Cuma memang yang kita coba jajaki semua ini sudah kami informasikan ke Polisi Diraja Malaysia, mereka sudah memantau termasuk tempat-tempat spanya. Karena spanya sendiri legal, spa itu adalah bisnis legal dan mereka tentunya juga tahu bagaimana lubang-lubang hukum dari suatu peraturan mafia ini bermain sehingga kita harus lebih hati-hati.” 


Kalau untuk menangkap pelaku yang ada di Malaysia ini perkiraannya sulit atau tidak? 


“Kalau kita lihat mereka memang tidak mudah. Karena mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya argumentasi hukum dan sebagainya, mereka juga di-backup oleh para lawyer. Kalau pun dapat mungkin hanya sel-sel luarnya, tapi untuk mengambil yang master mind-nya kita harus benar-benar diatur strateginya. Karena tentunya mereka sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk lepas dari jerat hukum.” 


Berapa korban di sana yang masih menjalani proses?


“Kalau yang ada di kedutaan itu dua, kalau yang satunya di rumah perlindungan wanita. Karena yang dua ini mereka sudah dewasa sementara yang satunya di bawah umur. Jadi yang dua sejauh ini tidak ditemukan adanya perdagangan orang, tetapi satu yang di bawah umur ini sudah pasti sehingga yang dua ini akan menjadi saksi dari yang satu. Tentunya proses hukum ini perlu waktu lama jadi pemulangannya setelah proses hukum itu selesai.” 


Akan disiapkan pendamping dari Indonesia?


“Tentu. Mereka korban ya jadi yang akan menuntut adalah jaksa kepada para mafia ini.” 


Tinggal mencari atasannya Ina saja sekarang? 


“Bisa jadi demikian tapi mereka berlapis-lapis. Ina ini mungkin pemain depannya, belakangnya itu yang berapa lapis itu yang kita selidiki.” 


Ada yang ingin disampaikan kepada masyarakat terkait untuk menghindari agar tidak jadi korban perdagangan manusia?


“Jadi modus yang mereka lakukan adalah dengan mengiming-imingkan gaji besar bekerja di Malaysia. Itu yang kita amati dari hasil wawancara mendalam para korban. Oleh karena itu jika ada siapapun yang ingin bekerja di Malaysia sebelum memutuskan untuk berangkat sebaiknya diteliti siapa majikannya di Malaysia. Sekarang mudahlah kita mencari tahu melalui internet atau bertanya langsung kepada Dinas Tenaga Kerja. Jadi kenali majikannya pastikan pekerjaannya.”        


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending