Aktivis Lingkungan Sunda Dukung Jokowi-JK

KBR, Bandung - Aktivis lingkungan hidup Sunda, Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Kalla dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Alasan dukungan itu diberikan karena pasangan calon presiden itu bersih dari korupsi.

Menurut sesepuh DPKLTS, Solihin GP, meski mendukung Jokowi-JK, namun lembaga yang ia dirikan itu menjadi tetapi akan tetap kritis terhadap pasangan tersebut.

"Kami akan selalu mengkritisi pemerintah agar selalu menyelenggarakan pemerintahan yang beramanah untuk kesejahteraan rakyat, kemakmuran negara dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan," ujarnya di GOR C-tra Arena, Jalan Cikutra, Bandung (29/5).

Solihin GP mengatakan jika Jokowi-JK terlibat dalam pemerintahan yang kotor, maka lembaganya berjanji akan terdepan melayangkan koreksi. Solihin menyebutkan dukungan para aktivis lingkungan itu disokong pula oleh sejumlah relawan pemenangan calon presiden Jokowi-JK di Jawa Barat.

Pada deklarasi dukungan itu, Jokowi dan JK diberikan dua bilah senjata khas Sunda, kudjang, serta pemakaian ikat kepala yang disematkan oleh sesepuh DPKLTS, yang juga bekas Pangdam III Siliwangi, Solihin GP.

Yakin Menang Mutlak

Dalam kesempatan itu, Jokowi meyakini akan memenangkan pilpres di Jawa Barat jika dukungan kader partai dan relawan di lapangan solid.

"Kemudian menjadi menyatu, kemudian berbunyi gerak seperti ini, saya yakin, Insya Allah nanti 9 Juli kita akan mempunyai presiden dan wakil presiden yang namanya Jokowi dan JK. Tapi bersatunya mesin partai dan relawan harus berbunyi betul. Di lapangan jangan sampai ada gesekan. Sama sekali jangan," ujarnya di GOR C-tra Arena, Jalan Cikutra, Bandung.

Jokowi mengatakan untuk mengantisipasi munculnya konflik antara kader partai dengan relawan pendukungnya, setiap daerah harus mematuhi imbauan dari sesepuhnya. Untuk di Jawa Barat, kata Jokowi, sesepuh aktivis lingkungan Tatar Sunda, Solihin GP, dinobatkan untuk mengawasi setiap tahapan pemenangan menjadi presiden.

Editor: Anto Sidharta