Bagikan:

Orang yang Sibuk Bekerja Lebih Mudah Terkena Penyakit

KBR68H, Jakarta - Pancaroba adalah masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan.

BERITA

Rabu, 15 Mei 2013 07:39 WIB

Author

M Irham

Orang yang Sibuk Bekerja Lebih Mudah Terkena Penyakit

penyakit, pancaroba, sibuk bekerja

KBR68H, Jakarta - Pancaroba adalah masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan. Pancaroba biasanya ditandai dengan tingginya frekuensi badai, hujan yang sangat deras disertai guruh dan angin kencang. Pada masa ini banyak sekali orang yang kemudian sakit, seperti demam, radang tenggorokan, diare, batuk pilek dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kenapa pada masa pancaroba, orang mudah sekali sakit? Lalu bagaimana cara mengantisipasinya?

Dokter Laurentya Olga dalam program Klinik KBR68H mengatakan, dalam masa pancaroba tubuh manusia menyesuaikan dengan suhu udara sekitar. Di saat itu, daya tahan tubuh lembah dan mudah diserang virus dan bakteri. Penyakit yang ditimbulkan virus dan bakteri di masa pancaroba biasanya batuk-pilek, influenza dan diare yang cenderung menyerang anak.

"Nah, di saat seperti ini, bakteri dan virus bermutasi atau berubah dengan cepat. Lebih ganas, juga berkembang lebih cepat. Akhirnya terserang penyakit," kata Olga.

Menurut Olga, bakteri dan virus yang menyerang di kala musim berganti paling rentan menyerang orang-orang yang memiliki riwayat alergi dingin. Jadi orang seperti ini memiliki sensitifitas terhadap dingin. Di saat tubuh membaca dingin sebagai sesuatu ancaman, maka penyakit akan mudah menyerang. Mudah jatuh sakit.

Penyakit di masa pancaroba bisa diantisipasi dengan makananan bergizi, minum air putih, olahraga dan menjaga kebersihan. Saran yang sangat lumrah dianjurkan di kalangan medis untuk tetap sehat di masa pancaroba. Akan tetapi, hal tersebut tak ditanggapi serius oleh sebagian orang, terutama masyarakat perkotaan. Pola hidup serabutan, dan tak ada waktu untuk memperhatikan persoalan kesehatan ini membuat penyakit lebih mudah menyerang orang-orang yang sibuk bekerja.

"Sebenarnya alangkah baiknya, pola hidup sehat ini kita terapkan, tapi saat pancaroba itu wajibnya. Jadi, makan teratur dan bergizi, ini yang kemudian dilupakan orang-orang yang bekerja di kantoran, jadi suka lupa makan. Sekalinya makan, berlebihan," kata Olga.

Danu Amuresta, seorang warga Jakarta mengeluhkan tentang kesehatannya dalam beberapa hari belakangan. Pilek-batuk menyerang membuatnya terkapar.
"Itu Minggu lalu. Pagi-siang panas, malam hujan. Awalnya pilek, kemudian pas ngedropnya itu pas demam. Meriang," katanya.

Danu yang bekerja di Ibukota Jakarta mengakui memiliki pola hidup buruk. Makan tidak teratur dan tak punya waktu untuk berolahraga. "Karena saya bekerja di lapangan, terkadang tuntutan kerjaan itu membuat saya lupa makan, kadang makan cuma sekali. Nah, saya konsumsi suplemen vitamin itu justru setelah sakit," kata Danu.

Menurut Laurentya Olga, suplemen tambahan makanan cenderung menjadi pilihan masyarakat yang hidup di perkotaan. Akan tetapi tetap perlu untuk olahraga dan melakukan refreshing di kala stress mulai menghadang.

"Olahraga, tidur yang cukup. Menghindari stress bisa juga dengan rekreasi, dan mengembangkan diri dalam kegiatan rohani," katanya.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending