KBR68H, Jakarta - Di era ketika orang masih percaya mitos, sakit influensi dianggap sebagai pekerjaan setan yang tak terlihat. Tapi di era sains, era modern, setan yang dianggap sebagai biang sakit flu itu adalah virus yang bisa ditangkal dengan antivirus. Contoh lain, dulu, ritual agama dilakukan untuk mengusir setan dari orang-orang yang sedang sakit perut. Tapi, sains menemukan antibiotika yang bisa mengalahkan setan itu dengan membunuh bakteri-bakteri jahat yang hidup dalam perut.
Bagaimana nasib agama di tengah kemajuan sains? Perdebatan soal sains dan agama sudah lama diperbincangkan. Banyak buku mengangkat topik itu sebagai bahasan. Baru-baru ini, penulis Iones Rakhmat, mengeluarkan buku Beragama Dalam Era Sains Modern. Buku yang dikerjakan selama 1 tahun ini bermula dengan menggambarkan benturan-benturan antara agama dan sains.
“ Buku yang saya tulis ini tidak memakai pendekatan deduktif dari berbagai model lalu dicari lagi sesuatu yang baru, tetapi saya ambil kasus-kasus konkrit dalam dunia sains berbagai temuan mutakhir, yang saya nilai mendasar, saya akan saya beberkan dengan bahasa yang sepopuler mungkin, hasil temuan itu saya hadapkan dengan pandangan agama pada umumnya tidak spesifik menunjuk satu dua agama,” kata Ioners
Kata dia, yang diangkat dalam buku ini adalah adalah Perspektif religus yang umumnya orang terima sebagai sesuatu yang diyakini. “Sampai di mana berkonflik dan bertabrakan, hingga akhirnya saya mempertengahkan sebuah alternatif untuk kita menghayati suatu spiritualitas yang bersahabat dalam bingkai ilmu pengetahuan modern,” jelas Ioners.
Sederhananya buku ini adalah pembeberan hasil kajian mutakhir sains dari berbagai bidang yang dihadapkan dengan klaim-klaim agama.
“Yang pertama misalnya siapa pencipta alam semesta, itu agama kemudian menjawab dengan berbagai nama, tetapi ide utamanya adalah makluk adikodrati, apa namanya Allah, Tuhan, atau yang lain yang menciptakan, tetapi sains modern menjawab lain yang justru menyederhanakan realitas,” jelas Ioners.
Sementara seorang Dokter Bedah Ryu Hasan menyatakan buku yang ditulsi Ioners tidak sederhana. Kata dia, buku ini pada dasarnya merumitkan hal yang sederhana. Menurutnya buku ini untuk dikonsumsi orang yang berilmu. “Karena orang-orang yang didogma akan bingung terhadap buku ini, dia dengan cantik mengulas macam-macam sudut, saya takjub,” kata Ryu.
Menurut Ryu keyakinan agama berdasarkan pada semua keyakian atau keimanan. Sedangkan keimanan itu sendiri pada dasarnya memahami sesuatu yang sulit ,yang tidak bisa kita buktikan.” Tetapi bagaimapun juga supaya keimanan kita memberikan kepuasan kepada penganutnya, mereka akan mencoba membangun argumentasi yang rasional supaya merasa agamanya masuk akal dan agar memberikan kenyamanan pada pribadi masing-masing,” kata Ryu.
Menurutnya, ada dua hal yang penting dalam membuat agama bertahan pada populasi manusia, yang pertama adalah ilmu yang kedua adalah dogma. Ilmu tugasnya untuk merumitkan hal-hal yang sederhana sedangkan dogma tugasnya untuk menyederhanakan hal yang rumit, sehingga dia dipermudah mencari jalan keluar.
Menurut Ryu, setiap orang punya spritualisme dalam batas-batas tertentu, spritualisme bisa dirasakan dengan memaknai sains secara spritual tergantung dengan pribadi masing-masing.
“Bahwa spritualisme yang alturis itu dikendalikan oleh suatu bagian di otak itu merupakan sebuah spritualisme baru bagi saya, memahami lebih dalam itu adalah spritualisme, sesuatu yang sebelumnya saya tidak tahu itu saya anggap misteri dan saya tahu saya sebut itu itu spritualisme
Penulis Iones Rakhmat, mengatakan Ilmu pengetahuan bisa membuat orang menjadi semakin beradab dan tertib. “Semakin orang mengetahui pengetahuan lebih banyak dia semakin etis hidupnya semakin berbagi rasa dengan sesamanya , terlepas dari agama apapun,” Tutup Ioners.
Editor: Doddy Rosadi
Ilmu dan Dogma Membuat Agama Bisa Tetap Bertahan
KBR68H, Jakarta - Di era ketika orang masih percaya mitos, sakit influensi dianggap sebagai pekerjaan setan yang tak terlihat.

BERITA
Kamis, 30 Mei 2013 09:09 WIB


ilmu pengetahuan, agama, dogma
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai