KBR68H, Jakarta - Gerakan kembali ke sekolah terbentuk karena kegelisahaan pendidik yang melihat menurunya kualitas pendidikan di Indonesia. Menciptakan eduprenuer untuk mendidik anak bangsa dengan berkualitas. Penggagas “Gerakan Kembali ke Sekolah” Steven Sutantro melihat sekolah usia dini atau PAUD yang masih belum berkembang. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh “Gerakan Kembali ke Sekolah” wilayah Jakarta Timur memiliki angka pendidikan yang memprihatinkan. Untuk itu, Jakarta Timur dipilih oleh “Gerakan Kembali ke Sekolah” sebagai pilot project mereka.
Deasi Saragih, guru yang tergabung di Gerakan Kembali ke Sekolah mengaku banyak guru-guru yang tidak berbekal pendidikan berkualitas untuk mengajar anak-anak usia dini. Namun mereka hanya berbekal hati yang besar untuk mengajar para siswa. Deasi merasakan kepuasan batin ketika dapat berbagi pengalaman dan ilmu untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.
Tunjangan gaji guru juga menjadi keluhan bagi guru-guru bagi mereka yang mengajar siswa miskin. Terkadang mereka hanya dibayar dengan uang jimpitan, yang sebulan tak lebih dari Rp 300.000. Guru-guru tersebut mengatakan jika upahnya nanti akan besar di surga. Deasi mengatakan masih banyak sekolah-sekolah yang tak terekspos yang masih memiliki kuailtas rendah dalam pendidikan. Deasi yakin jika guru-guru ini dibekali dengan ilmu sehingga dapat memberikan pendidikan yang berkualitas untuk anak muridnya.
Gerakan ini memiliki tiga poin yang ingin dicapai. Diantaranya adalah mahasiswa kembali ke sekolah, profesional kembali ke sekolah, dan CEO kembali ke sekolah. Mereka-mereka ini ditantang untuk bergabung, sehingga dari mahasiswa, profesional dan CEO dapat membagikan pengalaman mereka kepada siswa-siswa yang masih menimba ilmu. Tidak ada syarat khusus untuk berkontribusi di Gerakan Kembali ke Sekolah, cukup dangan mengikuti kicauan di twitter @kembalikesekolah atau di www.kembalikesekolah.worpress.com atau kirimkan email ke info@kembalikesekolah.com
Tak hanya sekadar bergabung, para mahasiswa, profesional, dan CEO juga akan dibekali parameter-parameter untuk dapat mengajar dan berbagi ilmu. Teknik belajar mengajar perlu diberikan supaya mereka efektif ketika sudah turun langsung dalam mengajar.
Penggagas “Gerakan Kembali ke Sekolah” Steven Sutantro meminta siapapun yang ingin bergabung dapat memberikan kontribusinya. Selain menjadi wadah bagi profesional, mahasiswa dan siapapun untuk mengali kompetensi dan membagikannya kepada penerus bangsa.
Editor: Doddy Rosadi
Berbagi Ilmu Bersama Gerakan Kembali ke Sekolah
KBR68H, Jakarta - Gerakan kembali ke sekolah terbentuk karena kegelisahaan pendidik yang melihat menurunya kualitas pendidikan di Indonesia.

BERITA
Jumat, 31 Mei 2013 07:50 WIB


gerakan kembali ke sekolah, berbagi ilmu, mengajar, PAU
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai