KBR, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan sebanyak 10 juta orang berpotensi mudik lebaran ditengah larangan dari pemerintah. Kata dia, pemerintah akan berupaya memperkecil angka masyarakat yang nekat mudik.
"Kalau seandainya dilepas, tidak ada larangan itu akan ada 73 juta orang pemudik dan kalau dilarang, itu potensinya masih sekitar hampir 10 jutaan. Dan 10 juta itu tentu saja cukup heboh itu, semrawut. Karena itu berarti dua kali lipat penduduk Singapura. Dan sekarang pemerintah memang berupaya keras bagaimana memperkecil lagi jumlah yang tidak patuh melaksanakan larangan tidak mudik itu," ujar Muhadjir dalam Webinar di Kanal BPKN RI, Selasa (20/4/2021).
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, tidak ingin hari raya lebaran menjadi pemicu naiknya kasus Covid-19. Meskipun, ia mengaku potensi kasus naik tak terhindarkan. Namun demikian, Muhadjir mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menahan diri untuk tidak mudik sementara waktu.
"Karena bagaimanapun tingkat ketidakpatuhan mematuhi larangan mudik itu juga tidak 100 persen. Masih diperkirakan 13 persen berdasarkan tahun lalu yang masih ngotot tetap mudik itu sekitar 13 persen, dari total sekitar 73 sampai 80 juta pemudik," tuturnya.
Muhajir mengantisipasi agar peningkatan kasus seperti di India tak terjadi di Indonesia. Dimana dalam sehari peningkatan kasus bisa mencapai 200.000 jiwa.
Editor: Friska Kalia