KBR68H, Jakarta - Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan peluang PDI Perjuangan untuk berkoalisi dengan Golkar dan Gerindra makin tipis. Hal ini karena kedua partai politik tersebut sudah mempunyai calon presiden sendiri seperti, Aburizal Bakrie dari Golkar dan Prabowo Subianto yang diusung Gerindra. Sementara keputusan PDI Perjuangan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden merupakan keputusan final.(baca: PDIP: Koalisi Untuk Usung Jokowi dan Amankan Kebijakan Pemerintah)
Menurut Hasto, jika tak berkoalisi dengan Gerindra dan Golkar, PDI Perjuangan akan menjajaki koalisi dengan partai menengah yang mau memperkuat suara PDI Perjuangan di parlemen. Bahkan menurutnya tidak tertutup kemungkinan juga PDI Perjuangan akan berkoalisi dengan partai islam. Meski demikian, menurut Hasto, koalisi dengan Gerindra dan Golkar bisa terjadi jika Prabowo atau Aburizal Bakrie mau menjadi Wakil calon presidennya Joko Widodo.
“Calon presiden yang bisa diusung partai kan hanya satu, tak bisa dua. Tentu saja tak ada ruang untuk bertemu jika masing-masing pihak masih menempatkan calon tertingginya sebagai calon presiden. Kecuali salah satu pihak mengatakan target kami sekarang calon wakil presiden. Kalau demikian secara pasti akan terbuka ruang untuk membangun dialog bagaimana membangun koalisi pemerintahan,” jelas Hasto dalam Sarapan Pagi KBR68H.
Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menambahkan PDI Perjuangan punya waktu hingga pertengahan Mei untuk menjajaki koalisi dengan partai politik lain. Menurutnya syarat koalisi adalah kesamaan ideologi politik dan ekonomi.
Sejumlah lembaga dalam hitung cepat pemilu kemarin menempatkan PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu dengan perolehan 19 persen. PDI Perjuangan unggul suara dari Golkar, Gerindra dan Demokrat. Namun dengan perolehan tersebut, PDI-Perjuangan tak bisa sendirian dalam mengusung calon presidennya.
Editor : Sutami