KBR68H, Lhokseumawe - Sekitar 30 ribu lebih pemilih di Kota Lhokseumawe, Aceh, diperkirakan tak melakukan hak pilihnya atau golongan putih (golput) dalam pemilihan umum (pemilu) legislatif 9 April. Kurangnya sosialisasi menjadi penyebab pemilih membolos ke Tempat Pemungutan Suara.
Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe, Syahrir Muhammad Daud membenarkan, masih banyak angka golput di daerah itu. Kata Syahrir, permasalahan sosialisasi yang belum merata wajib dievaluasi, guna meningkatkan partisipasi suara masyarakat dalam pemilu.
”Sekarang mungkin ada 90 ribu pemilihnya di Kota Lhokseumawe, berarti dari pemilih 120 ribu lebih ada sekitar 30 ribu yang tak menggunakan hak pilihnya. Itu mungkin, tidak berada ditempat, tidak ada kesempatan memilih, terlambat, kesibukan lain atau sengaka tak menggunakan hak pilihnya, ” jelas Syahrir kepada Portalkbr68h.com, Rabu (16/4).
Syahrir melanjutkan, berdasarkan data secara keseluruhan jumlah DPT di Lhokseumawe mencapai 120 ribu lebih. Suara pemilih itu sangat penting untuk menentukan Wakil Rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) berjumlah 25 kursi.
Editor: Antonius Eko