Tak Diminta, Petugas KPPS Coblos Surat Suara Pemilih

KBR68H, Bondowoso - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menerima laporan dari warga di Desa Kembangan, Kecamatan Binakal, terkait dugaan adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mencoblos surat suara milik warga.

Panwas Kecamatan Binaka, Zainur Rahman, mengatakan, warga yang berada di 3 TPS di Desa Kembangan, merasa keberatan karena surat suara mereka dicoblos oleh petugas KPPS. Bahkan, Panitia Pengawas Pemilu juga menerima laporan adanya intimidasi yang dilakukan oleh kepala desa untuk mencoblos salah satu partai.

“Masyarakat yang punya hak pilih di Desa Kembangan merasa keberatan dan melaporkan kejadian ini ke Panwascam. Jadi ada KPPS yang mencobloskan surat suaranya, padahal tidak pernah diminta. Mengenai partai apa, itu belum kita ketahui,” kata Zainur Rahman kepada sejumlah wartawan, saat ditemui di Kantor Panwas Kecamatan Binaka, Rabu (9/4).

Panwas Kecamatan Binaka, Zainur Rahman Zainur Rahman menambahkan, selain itu juga, ada laporan dugaan pemberian dua surat suara oleh petugas KPPS kepada para pemilih. Menanggapi hal itu, rencananya Panitia Pengawas Kecamatan akan memanggil saksi dan juga terlapor untuk dimintai keterangan.

Sementara, Sukesi, salah seorang pelapor mengatakan, terlapor mencoblos partai PKB. Bahkan Sukesi mengaku telah memberikan bukti foto sebanyak 6 frame pada Panwascam. Sementara itu, Kapolres Bondowoso, AKBP Sabilul Alif membenarkan adanya dugaan pencoblosan surat suara oleh petugas KPPS setempat. Namun pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Panwas, Gabungan Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu), dan KPU untuk mengambil tindakan.

“Kalau nanti terbukti kriminal kejahatan maupun pidana, maka itu baru domain Polri untuk bekerja. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh Panwas, jadi kita tunggu hasil pemeriksaannya,” kata Kapolres kepada KBR68H.

Selain itu Polres Bondowoso juga akan memperketat pengamanan penghitungan suara di Kecamatan Binakal, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang bisa mengganggu masyarakat.

Editor: Anto Sidharta