KBR68H, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah mengabaikan salah satu calon presidennya Rhoma Irama.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, porelahan suara PKB yang hanya sekira sembilan persen jauh dari persyaratan untuk mencalonkan presiden, yakni 20 persen. Inilah yang menjadi alasan hingga saat ini belum mendeklarasikan calon presiden, baik itu Rhoma Irama, Mahfud MD atau Muhaimin Iskandar.
“Tentu untuk mencalonkan, kita harus membangun komunikasi dengan partai-partai lain. Dan kita sudah melakukan itu dan menawarkan Bang Haji Rhoma selaku calon presiden. Tapi kita harus realistis bahwa sampai hari ini belum ada partai-partai itu memberikan tanggapan atas proposal yang diajukan oleh PKB,” jelas Abdul Kadir Karding.
Sementara itu, bakal calon presiden Rhoma Irama meminta PKB menjalin komunikasi yang aktif dengan ulama yang mendukungnya sebagai capres di pemilu 2014.
Rhoma Irama mengatakan, lemahnya komunikasi berakibat kecilnya dukungan masyarakat, karena nama Rhoma tak lagi dibicarakan sebagai capres atau cawapres PKB. Rhoma mengaku, komunikasinya dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar cukup baik, namun belum menghasilkan kesepakatan soal pencapresan.
“Saya rasa kita harus bertemu, antara PKB dan para ulama ini, kemudian menentukan sikap seperti apakah PKB ke depan. Kalau tetap bersama Rhoma, kondisinya seperti apa, kalau tidak kondisinya seperti apa, sehingga bersatu dan berpisahpun kita dalam kondisi yang sangat baik,” jelas Rhoma Irama.
Tadi siang pendukung Rhoma Irama yang tergabung dalam Riforri (Rhoma Irama For Republik Indonesia) mengancam menarik dukungan dari PKB. Ini karena PKB tak konsisten untuk mencapreskan Rhoma Irama. Sementara Rhoma menilai, tindakan yang dilakukan pendukungnya untuk meminta kejelasan. Rhoma berencana mundur dari PKB bila batal maju sebagai capres di pemilu 2014.
Editor: Antonius Eko