Bagikan:

Politik Uang, Laporan Pelanggaran Tertinggi Pemilu di Malang

KBR 68H, Malang

BERITA

Selasa, 22 Apr 2014 11:03 WIB

Politik Uang, Laporan Pelanggaran Tertinggi Pemilu di Malang

politik, uang, pemilu

KBR 68H, Malang – LSM anti korupsi di Malang, Jawa Timur Malang Corruption Watch (MCW) menilai pelaksanaan Pemilu legislatif (Pileg) tahun 2014 merupakan Pemilu yang paling buruk. Data MCW menunjukkan bahwa praktek politik uang terjadi di banyak tempat.

MCW yang juga menjadi koordinator pemantau Pemilu se Jawa Timur itu mengaku banyak menerima pengaduan kecurangan seputar Pileg 9 April lalu. Selain kecurangan uang, MCW menilai kesiapan dari penyelenggara masih sangat kurang. Terbukti dari banyaknya pencoblosan ulang di beberapa daerah juga pengawasan Pemilu oleh Panwas yang juga masih minim. Sehingga banyak sekali kecurangan yang tak terdeteksi oleh Panwas.

Divisi Pengaduan Publik MCW,  Zakariya Wiyahya menyatakan bahwa seluruh pengaduan dari masyarakat di Malang tersebut akan diproses bersama Indonesia Corruption Watch (ICW) sebagai data untuk mengantisipasi Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli nanti.

“Masih banyak yang harus dibenahi, terutama ini untuk antisipasi Pilpres juli  mendatang, pertama kita lihat dari kesiapan dari penyelenggara kemudian masyarakat perlu diberikan pendidikan politik,” terang Zakariya, Selasa (22/4).

Data semua pelanggaran dari masyarakat di Malang tersebut diharapkan akan menjadi pembelajaran bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar pada penyelenggaraan pemilihan Presiden nanti akan jauh lebih baik.

Pengaduan yang banyak diterima MCW di seluruh Jawa Timur menyebutkan banyaknya politik uang dengan aneka ragam modusnya. Dan modus keagamaan merupakan cara yang paling banyak digunakan oleh calon legislatif untuk menjaring pemilih sebanyak-banyaknya.

Soal politik uang, menurut Zakariya, perlu adanya pendidikan politik bagi partai dan Calegnya. Ia yakin bahwa masyarakat sebenarnya tidak akan terpengaruh untuk memberikan hak politiknya bila partai tidak menyebarkan uang atau barang yang digunakan untuk mempengaruhi masyarakat.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending