Bagikan:

Petugas Pemilihan Dituding Hilangkan Suara Golkar di Bengkulu

Partai Golkar menuding petugas KPU di Bengkulu tidak netral dan cenderung memihak pada calon-calon tertentu.

BERITA

Senin, 28 Apr 2014 18:02 WIB

Petugas Pemilihan Dituding Hilangkan Suara Golkar di Bengkulu

pemilu, golkar

KBR68H, Jakarta - Partai Golkar menuding petugas KPU di Bengkulu tidak netral dan cenderung memihak pada calon-calon tertentu. 


Sekretaris Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, tuduhan ini didasari banyaknya surat suara yang diduga hilang.Untuk itu, ia meminta KPU untuk menyelesaikan dugaan kecurangan di sana.


“Di Bengkulu misalkan kita lihat, tiba-tiba suara partai Golkar kok berbeda dari catatan-catatan kita. Karena itu kita lihat, ya kita sudah sampaikan semua. Dan ini kita konsisten untuk memberikan komplain di dalam rapat KPU ini. Dan kita minta itu ditunda, supaya dilakukan pengecekan di tingkat bawah, dan lain-lain sebagainya. Kan ada juga beberapa anggota KPU di daerah yang sudah dipecat karena mengelembungkan suara,” ujar Idrus Marham di Gedung KPU.


Ia menambahkan, partainya juga telah berkoordinasi dengan Bawaslu untuk mengatasi persoalan tersebut


Sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjanji bakal menelusuri dugaan hilangnya surat suara yang dikeluhkan oleh Partai Golkar. Ketua KPU Husni Kamil Malik mengatakan, pihaknya segera memeriksa kembali dokumen surat suara dan jasa pengiriman surat suara.


“Tadi sudah dijelaskan bahwa, mereka sebaiknya sudah menindaklanjuti rekomendasi Panwas, begitu juga Bawaslu. Jadi hal-hal yang di tingkat daerah, sudah disampaikan keberatannya sudah diklarifikasi. Dan KPU Bengkulu harus diberi waktu untuk mempelajarinya,” ujar Husni Kamil di Gedung KPU


Hari ini merupakan rekapitulasi suara dari lima provinsi, yaitu Bengkulu, Jakarta, Bali, Sumatera Barat dan Kalimantan Tengah.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending